BEKASI -- Minat masyarakat China memelajari bahasa Indonesia sangat tinggiSebaliknya, minat masyarakat Indonesia untuk belajar bahasa Mandarin rendah
BACA JUGA: Sampoerna Sambut Positif Beasiswa AS
Hal tersebut diungkapkan Profesor Kehormatan dari Lui Zhou University, Yenny Thamrin usai memberikan kuliah umum di Universitas As-Syafi'iyah, Bekasi, Kamis (11/11).Yenny mengatakan, tingginya minat masyarakat China mempelajari bahasa Indonesia ditunjukkan dengan hampir seluruh universitas di negara tirai bambu tersebut memiliki program studi Bahasa Indonesia
BACA JUGA: PTSI: Pemindahan Dosen Harus Ada Izin
“Sebagian besar tenaga pengajar atau dosen yang dipakai berasal dari IndonesiaTerkait dengan tingginya animo belajar Bahasa Indonesia itu, Liu Zhou University, China, menggandeng Universitas Islam As-Syafi’iyah (UIA) untuk melakukan kerjasama dalam bidang bahasa
BACA JUGA: Kemdiknas Ingin Soal UN 2011 Tetap Dicetak PTN
Nantinya, terang Yenny, Lui Zhou University akan membantu kampus yang dipimpin mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan Tuty Alawiyah, membuat lembaga bahasa mandarinKerjasama tersebut rencananya baru terlaksana tahun depan.Yenny menuturkan, tahap awal kerjasama dilakukan dengan kunjungan ke ChinaNantinya, akan ada kuliah umum di universitas tersebut tentang tantangan global wanita muslimah IndonesiaSelain itu, juga ada penandatangan memorandum of understanding (MoU)“Kerja sama fokus ke bahasaMungkin nanti juga ada kerja sama di bidang keperawatan, budaya dan lainya,” urai wanita yang memiliki 10 gelar kehormatan dari 10 universitas di China.
Masih di tempat yang sama, Rektor UIA Tuty Alawiyah menambahkan, tahap awal UIA akan belajar Bahasa Mandarin ke ChinaPaling cepat, kerjasama dilakukan 2011Diharapkan, universitas di Tiongkok juga mau belajar Bahasa Indonesia.“Bentuknya lembaga bahasaKita sudah ada 3 bahasa yang diajarkan yaitu Korea, Arab, dan Indonesia,” ujarnya(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Terancam Krisis Insinyur
Redaktur : Tim Redaksi