Tinggi Kolom Erupsi Gunung Ili Lewotolok Mencapai 4.000 Meter, Waspada

Senin, 30 November 2020 – 02:33 WIB
Erupsi Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, NTT, Minggu (29/11/2020) . (FOTO ANTARA/HO-PVBMG Kementerian ESDM)

jpnn.com, JAKARTA - Gunung api Ili Lewotolok yang berada di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara TImur mengalami erupsi pada Minggu (29/11), pukul 09.45 waktu setempat.

Tinggi kolom erupsi Gunung Ili Lewotolok dilaporkan mencapai 4.000 meter di atas puncak.

BACA JUGA: Heboh! Seorang Pendaki Nekat ke Puncak Gunung Merapi, Ada Videonya, Semoga Bermanfaat


"Pusdalops BNPB masih berkoordinasi terkait dampak erupsi," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, di Jakarta, Minggu (29/11).

Menurutnya, jajaran BPBD Kabupaten Lembaga telah melakukan proses evakuasi terhadap warga di zona berbahaya.

BACA JUGA: Ruhut Sitompul: Pakai Kabur Lagi dari Rumah Sakit

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengamati bahwa kolom abu kelabu tebal condong ke arah timur dan barat.

Gempa Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi sekitar 10 menit.

BACA JUGA: Terima Laporan dari Bogor, Letjen Doni Beri Peringatan & Ancaman untuk Habib Rizieq

"Saat ini gunung yang memiliki ketinggian 5.423 meter di atas permukaan laut ini masih berstatus level dua atau waspada," ujar Raditya Jati.

Terkait dengan situasi aktivitas vulkanik, PVMBG merekomendasikan masyarakat sekitar Gunung Ili Lewotolok dan siapa pun yang ingin mendaki agar tidak berada atau melakukan aktivitas di dalam zona perkiraan bahaya, sekitar kawah gunung dan di seluruh area dalam radius 2 km dari puncak atau pusat aktivitas gunung.

Hingga saat ini, PVMBG mencatat tiga gunung api yang berstatus level III atau Siaga.

Ketiga gunung api tersebut yaitu Gunung Sinabung di Sumatera Utara, Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Kawa Tengah dan Gunung Karangetang di Sulawesi Utara.

Berdasarkan situs PVMBG, Gunung Ili Lewotolok berada pada status level II sejak 7 Oktober 2017.

Peningkatan status dipicu oleh adanya peningkatan aktivitas vulkanik berupa kegempaan signifikan, terutama gempa tektonik lokal, vulkanik dalam dan vulkanik dangkal sejak pertengahan September 2017.

Pada Sabtu (28/11) lalu, gunung ini erupsi pada pukul 05.57 waktu setempat dengan tinggi kolom teramati 500 meter dari puncak gunung. Arah abu condong ke arah barat.(fat/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler