JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat menyayangkan tingkat kelulusan ujian nasional tingkat Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, Madrasah Aliyah serta Sekolah Menengah Pertama, Madrasah Tsanawiyah Negeri dan Swasta Kalimantan Barat tahun ajaran 2011-2012 merosot tajam.
Anggota Komisi X DPR, Zulfadhli, meminta hasil unas di Kalbar itu dievaluasi. “Sangat disayangkan sekali banyak pelajar kita tidak lulus ujian nasional tahun ini. Tentu, harus dievaluasi dimana letak kelemahan ujian nasional kali ini,” kata Zulfadhli, Selasa (5/6), kepada JPNN di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Dia menegaskan evaluasi sangat penting dilakukan guna meningkatkan kelulusan para pelajar Kalbar. Dia tidak ingin, kelulusan ujian nasional Kalbar semakin merosot. “Dinas Pendidikan harus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan ujian nasional serta penyelenggaraan pendidikan di daerah ini,” kata politisi Partai Golkar daerah pemilihan Kalbar itu.
Seperti diketahui persentase tingkat kelulusan ujian nasional siswa SMA di Kalbar tahun ajaran 2011-2012 turun 0,7 persen dibanding tahun lalu.
Rata-rata persentase kelulusan SMA dan MA tahun ini 98,71 persen. Tahun lalu siswa SMA dan MA yang lulus mencapai 99,41 persen. Sementara tahun ini kelulusan SMK tahun pelajaran 2011/2012 capai 98,53 persen. Naik tiga persen dibandingkan kelulusan tahun pelajaran 2010/2011 yang hanya mencapai 95,85 persen
Secara nasional, Kalbar masuk kelompok empat provinsi yang persentase ketidaklulusannya tinggi. Dengan angka ketidaklulusan 1,49 persen, Kalbar hanya lebih baik dari Papua Barat (2,42 persen), Gorontalo (4,24 persen), dan NTT (5,50 persen)
Sedangkan untuk siswa SMP dan MTS sebanyak 1.402 dari 63.408 pelajar SMP / MTs negeri dan swasta di Kalbar tidak lulus ujian nasional tahun ajaran 2011-2012. Kalbar menempati urutan keempat peserta terbanyak tidak lulus secara nasional, setelah Jawa Tengah dengan 4.287 siswa dan Nusa Tenggara Timur dengan 1.906 siswa serta Sumatera Barat sebanyak 1.511.
Rinciannya, persentase kelulusan untuk SMP tahun 2010/2011 sebanyak 93,92 persen tahun ini menjadi 97,82 persen. Sedangkan MTs dari 94,2 persen naik menjadi 98,63 persen. Lalu, SMP terbuka tahun 2011/2012 menjadi 78,14 persen.
“Hasil ujian 2012 harus dijadikan bahan evaluasi dan refleksi, perlu ada kajian mendalam untuk menentukan program dan strategi dalam peningkatan mutu pendidikan Kalbar ke depan,” imbuh Zulfadhli.
Bekas Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalbar itu menegaskan pemerintah daerah juga perlu melakukan intervensi untuk membantu meningkatkan pendidikan Kalbar. “Pemda jangan lepas tangan,” tegasnya.
Dia juga menilai, sarana dan prasarana infrastruktur pendidikan masih menjadi kendala utama dalam peningkatan mutu pendidikan di Kalbar. Hal itu harus menjadi perhatian utama pemda. Selain itu, perlu adanya peningkatan mutu dan kualitas guru di Kalbar. “Bagaimanapun kondisi sarana dan prasarana serta kualitas pendidik salah satu faktor penentu keberhasilan pendidikan,” jelas dia. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... UN SMP, Bontang Luluskan 100 Persen Siswa
Redaktur : Tim Redaksi