jpnn.com, JAKARTA - Ketua Forum 2045 Dr. Untoro Hariadi menyebut pembelahan politik yang tajam di masyarakat, ketidakstabilan ekonomi dan geopolitik internasional diprediksi akan menambah tingkat kerawanan sosial.
"Bahkan, bisa berlangsung dalam beberapa tahun ke depan," ungkap Ketua Forum 2045 Dr. Untoro Hariadi, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (31/10).
BACA JUGA: Peringati Sumpah Pemuda, DPP KNPI Potong Tumpeng dan Bakti Sosial
Organisasi para akademisi perguruan tinggi dan cendekiawan masyarakat itu menilai tantangan persoalan bangsa di masa depan makin kompleks.
Selain itu, pada 2024 tak hanya menjadi tahun pertaruhan bagi partai politik dan para kandidat yang berlaga di pemilu dan pilpres, tetapi juga menjadi tahun berakhirnya Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005 – 2025.
BACA JUGA: Wahai Calon Pelamar PPPK 2022, Tunjukkan Anda Sosok Sosialita
Hal tersebut, kata Untoro, menjadi peluang bagi partai politik yang memiliki kader-kader di lembaga legislatif dan eksekutif untuk menyusun narasi yang lebih solid mengenai arah berbangsa dan bernegara menuju tahun 2045.
”Kolaborasi yang intens dari masyarakat kampus dan masyarakat politik berpotensi meningkatkan kualitas demokrasi kita, apalagi jika perlu diperluas dengan melibatkan kelompok-kelompok masyarakat lain,” ucap Untoro.
Oleh karena itu, Forum 2045 memandang paradigma kolaborasi harus menjadi inspirasi dalam setiap langkah masyarakat dan pemerintah.
Menurut akademisi Universitas Janabadra Yogyakarta itu, orde kolaborasi menandai luruhnya batas-batas ego sektoral dari berbagai pemangku kepentingan.
”Kita masuk ke dalam Orde Kolaborasi, dimana kolaborasi harus menjadi karakter kerja dari masyarakat dan pemerintah ke depan. Paradigma kolaborasi harus menjadi tata baru dalam menyelesaikan permasalahan pembangunan yang makin sophisticated serta mengakhiri pembelahan politik,” ujarnya.
Hal itu yang membawa Forum 2045 menyelenggarakan Seminar Nasional bertema “Orde Kolaborasi: Gagasan dan Langkah Realisasinya” di Gedung UC Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan pada hari ini, Senin (31/10).
Selain melibatkan narasumber dari kalangan kampus dan partai politik, kalangan masyarakat yang tertarik untuk hadir juga diundang dengan mendaftar terlebih dulu melalui link s.id/2045-Kolaborasi.
Seminar yang dimaksudkan sebagai awal kolaborasi gagasan untuk menyusun dokumen kolaboratif tentang cetak biru rencana pembangunan Indonesia ke depan itu bakal dihadiri oleh guru besar UGM Prof. Dr. Siti Chamamah Suratno, pengamat ekonomi UI Dr. Ninasapti Triaswati dan Ketua Institut Harkat Negeri (IHN) Sudirman Said.
Mohamad Sohibul Iman (PKS), Benny K. Harman (Partai Demokrat) dan Willy Aditya (Partai Nasdem) sebagai wakil-wakil pimpinan partai politik juga akan berbicara dalam forum tersebut.
Untoro mengingatkan bahwa politik memerlukan sumbangsih gagasan dan perspektif dari masyarakat kampus untuk memperkuat dan mempertajam penyusunan perencanaan kebijakan.
"Sebaliknya, masyarakat kampus memerlukan masyarakat politik agar dapat mengakomodasi gagasan-gagasan terbaik dalam membangun Indonesia ke depan,” tegas Untoro.
Forum 2045 berencana mengadakan Simposium Nasional Rencana Pembangunan 2045 pada awal 2023 di DKI Jakarta.
Simposium akan menghadirkan akademisi-akademisi penting dari berbagai bidang kehalian dan wakil-wakil lembaga politik dan pemerintahan, kegiatan tersebut juga akan menghadirkan kelompok-kelompok masyarakat sipil yang bergelut di berbagai sektor kehidupan dari seluruh Indonesia. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul