jpnn.com, PALANGKA RAYA - Yono, salah satu warga di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah mampu meningkatkan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Dia menerapkan budidaya pepaya emas atau golden papaya.
BACA JUGA: Aglaonema Asal Aceh Tembus Pasar Ekspor Jepang
"Budidaya pepaya jenis ini belum banyak dilakukan warga sehingga menjadi peluang bisnis yang menjanjikan di tengah himpitan ekonomi saat pandemi Covid-19," kata Yono, seorang pembudidaya pepaya emas di Palangka Raya, Senin (8/3).
Menurut dia, selain dapat meningkatkan ekonomi keluarganya sendiri, budidaya pepaya berwarna kuning ini juga menjadi peluang usaha bagi masyarakat sekitar.
BACA JUGA: Wow! Budi Daya Maggot, Petani di Bekasi Bisa Raup Omzet Rp12 Juta Per Bulan
"Saat ini pemasaran hanya di wilayah Palangka Raya. Namun jika ada warga yang ingin membeli dan akan menjual kembali maka harga beli juga akan dikasih lebih murah dari harga normal. Biar sama-sama untung lah," ujar dia.
Mantan pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) ini mengatakan, saat ini dirinya telah menanam sekitar 1.000 pohon pepaya emas di wilayah Jalan Karangan, "Kota Cantik".
BACA JUGA: Racik Ramuan Herbal dari Biji Salak Putut Kebanjiran Order, hingga Dua Ton Per bulan
Dia mengatakan, pada periode sekali panen Yono bisa menghasilkan sekitar dua sampai empat gerobak.
"Setiap gerobak bisa mengangkut pepaya dengan berat dua kilogram," sebut dia.
Yono mengungkapkan, ketertarikan budidaya pepaya jenis tersebut dimulai saat dia berkunjung di Bali. Mengingat di Kota Palangka Raya belum banyak masyarakat yang membudidayakan maka peluang tersebut langsung diambil Yono.
"Peluang itu kemudian saya tangkap. Apalagi jenis pepaya ini pohonnya bisa bertahan sampai empat tahun, belum lagi usai panen jenis pepaya ini juga tidak cepat rusak," jelas Yono.
Sebelumnya Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin mengatakan, terus mendorong masyarakat di kota setempat untuk memanfaatkan lahan kosong menjadi lahan produktif.
"Melalui dinas terkait terus berupaya mendorong masyarakat kami memanfaatkan lahan kosong menjadi produktif untuk memperkuat ketahanan pangan, minimal di lingkungan keluarga," kata Fairid.
Dia mengatakan pemanfaatan lahan menjadi produktif itu dapat dilakukan di mana saja baik di pekarangan rumah ataupun di lahan-lahan yang dimiliki masyarakat.
Lahan-lahan kosong itu, lanjut Fairid dapat ditanami dengan berbagai jenis sayur maupun buah dari berbagai jenis termasuk pepaya emas tersebut.
Menurut dia, warga yang sukses memanfaatkan lahan miliknya menjadi lebih produktif, terlebih mampu menyesuaikan dengan kebutuhan pasar maka hasil panen dapat dipasarkan.
"Dengan begitu selain memperkuat ketahanan pangan keluarga, ekonomia keluarga juga akan meningkat meski di tengah pandemi COVID-19," ujar dia. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia