jpnn.com, JAKARTA - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) bekerja sama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan PT Fintek Karya Nusantara (LinkAja).
Kerja sama ini untuk meningkatkan fasilitas retailer financing toko bangunan dalam jaringan supply chain SIG.
BACA JUGA: SIG Berevolusi dari Produsen Semen Menjadi Penyedia Bahan Bangunan
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) ini dilakukan oleh Direktur Utama SIG, Donny Arsal, Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, Susana Indah K. Indriati, Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan BRI, Agus Noorsanto, Direktur Network & Services BNI, Ronny Venir dan Direktur Utama Telkomsel, Hendri Mulya Syam.
Selain penandatanganan MoU, juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) oleh Direktur Bisnis dan Pemasaran SIG, Aulia Mulki Oemar dengan Chief Operating Officer LinkAja, Widjayanto, yang disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (26/10).
BACA JUGA: Mak Ganjar Bantu Korban Bencana Angin Puting Beliung di Pasuruan
Adapun fasilitas Retailer Financing meliputi pembiayaan mulai Rp 2 juta sampai dengan Rp 200 miliar per toko.
Produk yang ditawarkan antara lain Kredit Usaha Mikro Talangan Pembelian (KUM-TP) dari Bank Mandiri, Mandiri eBiz Financing, Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mandiri, BRI Retail Financing yang terbentuk dari Ekosistem Value Chain melalui platform CBM BRI, BNI Wira Usaha dan LinkAja Modalin melalui platform Mitra LinkAja.
BACA JUGA: Capai Target Penurunan Emisi Karbon, SIG Berkolaborasi Dengan 7 BUMN
Produk pembiayaan tersebut akan diimplementasikan berdasarkan karakter usaha dan kapasitas pembelian toko, dan pada tahap pengembangan semua transaksi dan pembiayaan akan difasilitasi teknologi melalui platform AksesToko dari SIG dan ekosistem digital Telkomsel.
Terdapat dua model pembiayaan yang dapat dipilih oleh para retailer, yaitu pembiayaan berdasarkan invoice pembelian produk dan pembiayaan berdasarkan kebutuhan dana tunai ketika retailer akan melakukan pembayaran kepada sub distributor.
Akses terhadap dua model pembiayaan tersebut dilakukan dengan menggunakan platform teknologi dari perbankan secara terintegrasi dengan SIG, untuk memastikan dana yang diberikan digunakan sesuai peruntukannya.
SIG memproyeksikan dalam lima tahun ke depan, sekitar 8.000 toko akan menggunakan fasilitas retailer financing dengan nilai transaksi mencapai Rp 7 triliun.
“Kerja sama antara SIG dengan mitra institusi finansial dan teknologi diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi masing-masing pihak serta mendukung digitalisasi rantai pasok dan kelangsungan bisnis retailer jaringan SIG," ujar Donny Arsal.
Sementara itu, Kartika Wirjoatmodjo mengapresiasi kerja sama enam BUMN, yang diharapkan dapat menjangkau semakin banyak dstributor dan retail di seluruh Indonesia untuk memanfaatkan fasilitas pembiayaan dan fasilitas digital.
Saat ini, pertumbuhan ekonomi di level grassroot cukup signifikan.
”Ini merupakan transformasi ekonomi yang luar biasa, membuat Indonesia menjadi negara yang terhubungkan dengan digital dan fasilitas pembiayaan sampai ke level desa. Kami berharap demand dari semen akan shifting dari perkotaan, ke depan demand dari rumah-rumah subsidi maupun rumah individual akan semakin besar," tutur Kartika.
Oleh karena itu penting untuk SIG, membangun ekosistem dari nasional sampai ke distributor hingga retailer agar semakin banyak retailer yang memiliki kemampuan kontribusi memberikan inventory untuk menjangkau seluruh pengguna semen di Indonesia.
"Saya rasa ini merupakan terobosan yang baik yang kami harap dengan kerja sama ini mendapat benefit untuk Bank Mandiri, BRI, BNI, Telkomsel, LinkAja dan tentunya SIG, utamanya untuk distributor dan retailer,” ungkap Kartika.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kakorlantas Firman Cek Kesiapan Kendaraan Listrik untuk Pengamanan Presidensi KTT G20 di Bali
Redaktur & Reporter : Yessy Artada