jpnn.com, JAKARTA - Corporate Secretary Akulaku Finance Indonesia, Wildan Kesuma menuturkan edukasi terhadap pelaku UMKM sangatlah penting untuk meningkatkan literasi keuangan agar mereka mendapatkan ketersediaan akses pada berbagai lembaga, produk dan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan.
“Inklusi keuangan bisa dikatakan terwujud kalau semua orang bisa mengakses layanan keuangan dengan mudah. Efek yang diharapkan tentu saja meningkatnya kemampuan ekonomi dan berkurangnya kemiskinan serta kesenjangan ekonomi,” ujar Wildan dalam webinar yang dihadiri oleh para pelapak dari Bukalapak belum lama ini.
BACA JUGA: Akulaku Finance Turut Pulihkan Ekonomi Nasional Lewat BIK 2020
Demi tercapainya target indeks inklusi keuangan Indonesia menjadi di atas 90 persen dalam waktu tiga tahun ke depan sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo, Akulaku Finance Indonesia secara aktif melakukan edukasi kepada berbagai lapisan masyarakat termasuk pelaku UMKM.
Tujuannya untuk memberikan pemahaman mengenai pengelolaan keuangan usaha khususnya pengelolaan pembiayaan produktif yang sesuai dengan kebutuhan UMKM.
BACA JUGA: Begini Cara Akulaku Lakukan Mitigasi dari Dampak Pandemi
“Akulaku Finance bekerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah hingga media massa untuk mengedukasi masyarakat melalui berbagai kegiatan, salah satunya adalah lewat webinar bersama dengan komunitas UMKM,” jelasnya.
Produk pembiayaan digital dari Akulaku Finance Indonesia bisa digunakan sesuai kebutuhan dengan syarat pengajuan yang cukup praktis.
BACA JUGA: Serapan Tenaga Kerja Program Padat Karya Kementerian PUPR Capai 100 Persen
“Sebagai perusahaan pembiayaan berbasis digital yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, Akulaku Finance menawarkan beberapa pilihan produk pembiayaan berdasarkan kebutuhan. Sebagai contoh, pelaku usaha dapat membeli aset usaha misalnya membeli coffee maker menggunakan limit kredit dengan tenor yang dapat dipilih durasi pembayarannya. Selain itu, ada juga pembiayaan dengan menggunakan produk KTA Asetku ataupun Dana Cicil,” papar Wildan.
Untuk mendukung kebutuhan UMKM dari segi pembiayaan untuk memaksimalkan usahanya, Akulaku Finance Indonesia memiliki beberapa produk keuangan digital salah satunya adalah Limit Kredit, yaitu kredit virtual yang memungkinkan pengguna melakukan transaksi dengan metode cicilan di aplikasi atau e-commerce seperti Bukalapak.
Kemudian ada KTA Asetku dimana merupakan co-branded product bersama dengan Asetku yang menyediakan layanan pinjaman fasilitas tunai hingga 3 juta rupiah dengan tenor pendek.
“Ada juga dana cicil yang menyediakan layanan pinjaman tunai tanpa jaminan seperti KTA Asetku, tetapi dengan nominal pinjaman lebih besar hingga 15 juta rupiah dengan tenor 2 hingga hingga 12 bulan,” papar Wildan.
Dari sekian banyak pelaku UMKM di Indonesia, beberapa di antaranya telah sukses menjalankan bisnisnya dan meningkatkan kapasitas produksi hingga menjadi bisnis yang berkelanjutan.
Salah satunya seperti yang dialami oleh Ressy Chandra, seorang Pelapak Jawara di Bukalapak yang sukses mengembangkan usaha kecilnya yang berawal dari lapak online di Bukalapak hingga kini mempunyai toko dengan banyak karyawan.
“Awalnya saya pun sama seperti kebanyakan pelapak yang buta akan keuangan, tidak tahu cara manajemen keuangan, hingga saya merubah pola pencatatan keuangan saya. Dari situ kas keuangan saya mulai jelas dan saat saya lihat ada lebihan laba saya beranikan untuk mengajukan pinjaman untuk mengisi toko offline dan kelebihan laba itu saya bayarkan untuk bayar cicilan,” ungkap Ressy.
Menurut Ressy, hadirnya lembaga dan jasa pembiayaan digital seperti Akulaku Finance Indonesia tentu memberi dampak positif. Di mana akses pembiayaan menjadi sangat mudah bagi pelaku UMKM seperti dirinya di era digital seperti sekarang ini.(chi/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Yessy