Tingkatkan Kualitas, MPR Dorong Mahasiswa Lakukan Riset

Rabu, 12 Desember 2018 – 21:26 WIB
Wakil Ketua MPR RI Mahyudin. Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, SAMARINDA - Wakil Ketua MPR Mahyudin mendorong kampus-kampus yang ada di Indonesia untuk melaksanakan Tridharma perguruan tinggi khususnya di bidang riset. Hal itu bertujuan untuk mengubah cara berpikir mahasiswa agar bisa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Hal ini dia sampaikan dalam paparan di hadapan ribuan mahasiswa yang ada di GOR Universitas Mulawarman, Samarinda, Selasa (12/12) kemarin.

BACA JUGA: MPR Gelar Sosialisasi Empat Pilar lewat Tontonan Memikat

Dalam paparannya, dia menyebutkan tentang tujuan bernegara, yaitu melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, memajukan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial. 

Lalu, mengacu pada data perhitungan-perhitungan kemajuan ekonomi, Mahyudin mengungkapkan pada 2045 (visi 100 tahun Indonesia merdeka) Indonesia menjadi salah satu negara dengan PDB terbesar di dunia. Saat itu PDB Indonesia urutan empat terbesar di dunia.

BACA JUGA: HNW: Jaga NKRI, Pahami Sejarah Perjuangan Pendiri Bangsa

"Kami berharap Indonesia saat itu sudah menjadi negara maju," ujarnya.

Mahyudin juga mengungkapkan pendapatan per kapita Indonesia saat ini berkisar 3.500 dollar AS atau Rp 45 juta per tahun. Indonesia masuk dalam medium income. Tapi pendapatan per kapita Indonesia tidak beranjak naik. Karena itu Indonesia dikatakan masuk dalam jebakan negara berpendapatan menengah. "Ini yang sedang diperjuangkan agar pendapatan per kapita naik menjadi 11.000 dolar AS," katanya.

BACA JUGA: Wakil Ketua MPR: Usut Kasus Ribuan e-KTP Tercecer

Pada 2015, Indonesia berada pada peringkat 15 dunia. Indonesia diramalkan masuk pada peringkat 9 dunia pada 2030.

"Pada 2045, Indonesia masuk pada peringkat empat besar. Saat itu PDB Indonesia mencapai 9.313 milar dollar. Jadi, peluang Indonesia sangat bagus," ucap Mahyudin.

Indonesia juga mengalami bonus demografi, yaitu jumlah penduduk usia produktif dua kali lipat dari usia non produktif.

"Tapi kalau tidak dikelola dengan baik akan menjadi bumerang. Periode ini berlangsung sampai 2035. Ini peluang bagi Indonesia," imbuhnya.

Melihat peluang itu Mahyudin mengharapkan universitas atau perguruan tinggi diberdayakan. Misalnya, perguruan tinggi lebih giat melakukan kajian dan riset  sehingga Universitas Mulawarman juga bergerak dengan melakukan riset-riset.

"Termasuk riset pengolahan sumber daya alam di Kaltim. Supaya mahasiswa juga tertarik melakukan riset. Agar mereka juga punya kreativitas," harapnya.

Menurut Mahyudin, mahasiswa perlu menciptakan lahan usaha baru tidak hanya mengincar pekerjaan sebagai PNS. "Penduduk Kaltim jangan terlena dengan keunggulan sumber daya alam yang dimiliki. Tapi perbaiki sumber daya manusianya," pintanya.

Untuk itu Mahyudin mendorong perguruan tinggu melakukan riset dan mendorong mahasiswa menguasai Iptek. "Kita dorong kampus untuk melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi terutama berorientasi riset dan mengubah cara berpikir mahasiswa untuk menguasai Iptek dan wawasan riset," tandasnya. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wakil Ketua MPR: Jangan Belajar Agama dari Internet


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
MPR RI   Riset   Mahasiswa  

Terpopuler