jpnn.com, NUSA TENGGARA TIMUR - Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) menggelar Kemitraan untuk Pembelajaran bertema 'Bahu Membahu Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Siswa'.
Program kemitraan antara pemerintah Australia dan Indonesia ini untuk mendorong keberlanjutan kemitraan antara pemerintah daerah dengan berbagai lembaga non-pemerintah seperti universitas, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan organisasi masyarakat guna meningkatkan kualitas pembelajaran bagi siswa di Indonesia.
BACA JUGA: INDODAX Punya Fitur Baru untuk Bantu Para Investor Berinvestasi dengan Teknik DCA
Salah satu upaya yang dilakukan adalah memfasilitasi kerja sama antara pemerintah daerah dengan lembaga non-pemerintah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa dalam bidang literasi, numerasi, dan inklusi melalui mekanisme hibah.
Program-program tersebut telah dijalankan di empat provinsi mitra INOVASI, yaitu Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Utara.
BACA JUGA: Hutama Karya & Daewoo Gelar Studi Proyek Terowongan Bawah Laut IKN
Hasilnya, kolaborasi ini telah memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perkembangan pendidikan di masing-masing daerah.
Direktur Program INOVASI Mark Heyward mengatakan meski Program INOVASI Fase II akan berakhir, upaya keberlanjutan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bisa diteruskan lembaga mitra dan Pemerintah daerah.
BACA JUGA: Kimia Farma Mengajar 2023 Digelar Serentak di 52 sekolah se-Indonesia
Salah satu mitra INOVASI, Yayasan Sulinama, telah berhasil bersinergi dengan pemerintah Kabupaten Nagekeo, NTT untuk menerapkan program transisi bahasa ibu ke bahasa Indonesia.
Program ini diarahkan untuk membantu guru dalam menilai kemampuan membaca siswa serta merancang materi pembelajaran berbasis bahasa ibu.
Keberhasilan program transisi bahasa ibu ini terbukti dari peningkatan kemampuan membaca di tingkat PAUD dan kelas awal secara signifikan. Sebanyak 251 siswa PAUD dari 10 sekolah di Kabupaten Nagekeo menjadi lebih siap untuk naik ke jenjang SD.
Sementara kemampuan membaca dari sekitar 768 siswa kelas awal dari 10 SD meningkat di setiap kategori (mengenal huruf, membaca lancar, membaca pemahaman) hingga hampir 100%.
Penggunaan pendekatan ini juga berhasil membawa hampir 70% siswa mampu menulis.
“Melalui forum ini, saya berharap semangat kemitraan yang terjalin dapat terus mendorong Indonesia maju. Perwakilan pemerintah, mitra pembangunan, sektor swasta, dan organisasi masyarakat sipil yang hadir saat ini memiliki peran strategis dalam mempertahankan semangat gotong royong guna meningkatkan kualitas pendidikan anak Indonesia,” ucap Nikolasia Budiman, Manager Unit Pendidikan Dasar di Kedutaan Besar Australia di Jakarta.
Sejalan dengan hal tersebut, Rachmadi Widdiharto, Direktur Guru Pendidikan Dasar dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengapresiasi dukungan berkelanjutan dari Pemerintah Australia di sektor pendidikan.
Total ada 19 mitra yang aktif berpartisipasi dalam acara Kemitraan untuk Pembelajaran ini, termasuk Dikdasmen Muhammadiyah, Litara, Taman Bacaan Pelangi, Yayasan Literasi Anak Indonesia (YLAI), Yayasan Tunas Aksara.
Kemudian Universitas Borneo Tarakan, Universitas Mataram, IAI Hamzanwadi NW Lombok Timur, Universitas Muhammadiyah Malang, STKIP Taman Siswa Bima, Sulinama, UNAIR, Sekolah Abdi Kasih Bangsa, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA), STKIP Paracendikia, Universitas Hamzanwadi, STKIP Citra Bakti, Bookbot, ACER.
Para mitra INOVASI mempersembahkan program-program yang telah dilaksanakan, termasuk dampak dan perubahan yang telah dicapai.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada