jpnn.com, JAKARTA - Perkembangan teknologi dan penetrasi internet yang pesat mengubah cara berinteraksi dan bertransaksi.
Salah satu platform yang muncul sebagai kekuatan baru dalam industri perdagangan digital adalah TikTok.
BACA JUGA: Terdepan dalam Kontribusi Sosial, Insight Raih Top CSR Award 2023
Tak sekadar platform hiburan, TikTok juga menjadi salah satu kekuatan utama dalam pertumbuhan social commerce.
Oleh karena itu, penerbit buku Insight First Indonesia membidik pemasaran melalui ekosistem afiliator di TikTok.
BACA JUGA: Era Digital tapi Penjualan Buku Meningkat
CEO of Insight First Group Marlina Iryatie, bahkan menargetkan penjualan 3.000 buku per hari di semester II-2023.
"Sebanyak 67 persen akan dicapai dari penjualan melalui ekosistem afiliator di TikTok," ujar Marlina Iryatie, dalam keterangannya, Rabu (12/7).
BACA JUGA: Insight dan Dapenbun Hadirkan Ambulans Gratis untuk Masyarakat Lampung Selatan
Dia mengatakan guna mengejar targetr tersebut, Insight First Group bekerja sama dengan percetakan agar dapat mengakomodir permintaan.
Hingga saat ini, penjualan buku oleh Insight First Indonesia mencapai kisaran 800 buku per hari. Namun, jika momen flash sale, penjualan bisa mencapai 1.000 buku per hari.
Menurut Marlina, dengan ekosistem afiliatornya, TikTok memberikan peluang bagi individu, khususnya ibu rumah tangga, influencer, dan merek, untuk menghasilkan pendapatan tambahan dan memperluas bisnis.
"Kami memanfaatkan peluang tersebut untuk memasarkan buku-buku nonfiksi," tutur Marlina.
Salah satu buku yang cukup banyak terjual oleh Insight First Indonesia berjudul Quranic Law of Attraction. Dalam dua tahun, buku ini terjual lebih dari 50 ribu eksemplar.
Inisiatif ekosistem afiliator TikTok yang dimanfaatkan oleh Insight First Indonesia berhasil memberdayakan para ibu rumah tangga yang mengikuti program afiliasi.
"Mereka dapat memanfaatkan kreativitas, originalitas, dan pengaruh sosial untuk mempromosikan buku-buku Insight First Indonesia, serta mendapatkan komisi dari setiap penjualan yang dihasilkan," tuturnya. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh