jpnn.com, DEMAK - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi dua yang berada di wilayah Sidogemah, Kecamatan Sayung, Kabupayen Demak, Selasa (26/1).
Ganjar mendengar banyak masukan, terutama berkaitan dengan kendala lahan. Ganjar mengatakan, kendala pembebasan lahan selalu menjadi cerita dalam setiap pembangunan.
Oleh karena itu, Ganjar meminta pada pengelola proyek dalam hal ini PT PP (Persero) Tbk untuk gencar bersosialisasi pada masyarakat.
“Perlu tim ada komunikator. Itu akan mengedukasi, desain besar akan ada dampak itu harus jujur disampaikan pada mereka,” ucap Ganjar saat berbincang dengan perwakilan pengelola kontruksi Tol Semarang-Demak.
BACA JUGA: Protes soal Limbah B3, Lilik Jalan Kaki dari Rembang ke Semarang Menemui Ganjar
Sementara saat disinggung soal persoalan sosial yang muncul akibat pembangunan Tol Semarang-Demak, Ganjar tak menampiknya. Namun, Ganjar memastikan bahwa pembangunan ini telah dihitung secara matang.
“Persoalan selalu ada, nggak ada yang mulus. Solusinya semua disosialisasikan,” ucap Ganjar.
BACA JUGA: Kemenhub Pakai GeNose Deteksi Covid-19 di Stasiun KA, Pak Ganjar Semringah
Ganjar menegaskan, pembangunan Tol Semarang-Demak ini tak hanya soal membangun jalan. Desainnya, adalah untuk mengendalikan banjir dan mengelola air.
“Sehingga saya terima kasih pada masyarakat sekitar yang sudah mendukung. Namun, yang belum kami akan bantu untuk menyelesaikan karena ini memang untuk masa depan masyarakat yanh lebih banyak,” tegas Ganjar.
Di sisi lain, kata Ganjar, wilayah yang kini mulai terbangun konstruksi dasar tol tersebut mengalami penurunan muka tanah yang sangat tinggi sehingga sebenarnya tidak ideal untuk tempat tinggal dengan tingkat kepadatan tinggi.
“Jadi (sebenarnya) tidak layak (ditinggali), nah mudah-mudahan ini bisa menyelesaikan (persoalan),” ujarnya.
Terkait progres pembangunan, Ganjar tak menjelaskan secara detail. Menurutnya, progresnya terus berjalan dan diharapkan bisa segera selesai. Secara teknis pun saat ini hanya terkendala lahan.
“Masih on progres sih sebenarnya, dan maka tadi saya tanya juga karena saya sudah bicara dengan Pak Bas Menteri PUPR, tampak ini juga menjadi perhatian sehingga tidak ada persoalan tinggal kerjaan teknis saja termasuk pembebasan lahan dan yang paling tidak mudah,” tuturnya.
Sebagai informasi, Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak seksi II ditargetkan oleh Kementerian PUPR rampung pada Juni 2022.
Saat ini progres pembangunan seksi Sayung-Demak sudah mencapai 30,53% untuk pembebasan lahan dan 10,56% untuk fisik.
Jalan Tol Semarang-Demak dilakukan dengan skema Kerja Sama Badan Usaha dengan Pemerintah (KPBU). Jalan tol ini terbagi menjadi dua seksi, seksi I (Semarang-Sayung) sepanjang 10,69 km dan seksi II (Sayung-Demak) sepanjang 16,31 km. (flo/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Natalia