Tinjau Vaksinasi di Kudus, Muhadjir Effendy Mengaku Senang

Sabtu, 11 September 2021 – 23:57 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy membagikan masker kepada warga. Foto Humas Kemenko PMK

jpnn.com, KUDUS - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengaku senang melihat pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Kudus karena sudah sampai tingkat desa.

Menurut dia,  pelaksanaan vaksinasi sampai lingkup terkecil akan meminimalisasi munculnya kasus-kasus baru. 

BACA JUGA: Putri Indonesia 2020 Mendukung Serbuan Vaksin TNI di Bandara Soetta, Ini Pesannya

Dengan demikian kemungkinan terjadinya klaster tingkat desa bisa diatasi dengan semangat vaksinasi yang dilakukan warga.

"Saya kira ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain," ujar Menko Muhadjir saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Klinik PKU Muhammadiyah Darussalam Medika, Desa Getassrabi, Kecamatan Gebong, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (11/9).

BACA JUGA: Sinovac Uji Coba Vaksin COVID-19 untuk Anak di Luar China

Menko Muhadjir mengapresiasi kerja keras semua pihak yang telah melepaskan Kabupaten Kudus dari zona hitam Covid-19 beberapa bulan lalu. Bahkan kini Kabupaten Kudus sudah berada di Zona PPKM Level 2 Jawa Tengah.

Menurutnya, kolaborasi pentahelix, yakni pemerintah, sektor swasta, perguruan tinggi, civil society, dan media massa telah terlaksana dengan baik dalam menangani kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus.

"Karena itu kasus covid-nya bisa segera teratasi karena kerja sama pentahelixnya bekerja dengan baik," ucapnya.

Saat ini pemerintah tengah mempersiapkan transisi pandemi jadi endemi. Hal itu sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo karena virus Covid-19 diangap tidak akan hilang dalam waktu dekat.

Menko PMK menerangkan, pemerintah saat ini menggencarkan vaksinasi Covid-19 sebagai salah satu langkah persiapan transisi pandemi jadi endemi.

Namun, menurut Muhadjir kunci untuk mengubah status pandemi jadi endemi adalah kesadaran masyarakat untuk terus terbiasa mematuhi protokol kesehatan seperti selalu menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan.

"Tidak usah disuruh, tidak usah dipelototi oleh aparat, pak polisi tidak perlu menggiring semua orang untuk pakai masker. Maka itu endemi akan terjadi," tuturnya.

Selain itu, menurutnya endemi akan terjadi juga bila masyarakat sudah terbiasa dan memiliki anggapan Covid-19 akan selalu berada di sekitarnya seperti penyakit pada umumnya. Masyarakat juga bisa memahami akan kondisinya, seperti berani memeriksakan diri saat merasa tertular Covid-19 dan memeriksakan diri saat menjadi kontak erat. 

"Pokoknya kalau kesadaran masyarakat tumbuh maka proses endemisasi dari Covid-19 sudah berjalan," cetus Muhadjir Effendy.(esy/jpnn)


Redaktur : Friederich
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler