JAYAPURA - Ketua Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua se- Indonesia Wilayah Timur, Andreas Gobay meminta Bupati Nabire, Isaias Douw dan Kapolres Nabire, AKBP Bahara Marpaung diminta bertanggung jawab atas insiden tinju maut di Nabire, Minggu (14/7).
Andreas menganggap dua orang inilah yang punya peran penting pada peristiwa berdarah yang menewaskan 17 orang dan menyebabkan 38 korban luka itu. Kata dia, Isaias bertindak sebagai penanggung jawab penyelenggara sedangkan Bahara memberikan izin.
Menurut Andreas, dilihat dari pengamanan, ada kelalaian yang dilakukan aparat. Insiden ini tidak terjadi jika polisi berkoordinasi dengan penyelenggara.
"Konflik tersebut bisa terjadi karena tidak ada pengamanan yang memadai saat pertandingan berlansung, sehingga salah satu peserta yang kalah bersama teman-temannya dengan bebas masuk ke dalam dan melakukan protes, sehingga mengakibatkan keributan itu," kata Andreas seperti yang dilansir Cenderawasih Pos (JPNN Group), Selasa (16/7). (fud/awa/jpnn)
Andreas menganggap dua orang inilah yang punya peran penting pada peristiwa berdarah yang menewaskan 17 orang dan menyebabkan 38 korban luka itu. Kata dia, Isaias bertindak sebagai penanggung jawab penyelenggara sedangkan Bahara memberikan izin.
Menurut Andreas, dilihat dari pengamanan, ada kelalaian yang dilakukan aparat. Insiden ini tidak terjadi jika polisi berkoordinasi dengan penyelenggara.
"Konflik tersebut bisa terjadi karena tidak ada pengamanan yang memadai saat pertandingan berlansung, sehingga salah satu peserta yang kalah bersama teman-temannya dengan bebas masuk ke dalam dan melakukan protes, sehingga mengakibatkan keributan itu," kata Andreas seperti yang dilansir Cenderawasih Pos (JPNN Group), Selasa (16/7). (fud/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Maskapai Diminta Tambah Frekuensi Penerbangan
Redaktur : Tim Redaksi