"Semua orang tahu, dua benda itu dijarah pasukan Anglo-Prancis semasa Perang Opium II
BACA JUGA: Terseret 32 Km di Kolong Van
Dan, selama bertahun-tahun, dua artefak berharga itu berada di luar negeri," kata Jubir Kementerian Luar Negeri Tiongkok Jiang Yu, seperti dikutip Reuters kemarin (12/2)Kantor Berita Tiongkok Xinhua melaporkan, dua patung kepala itu diambil dari Imperial Summer Palace di Beijing
BACA JUGA: Sentuhan Seksi di Bodi Boeing
Istana tersebut dibumihanguskan pasukan Anglo Prancis pada 1860BACA JUGA: Tzipi Livni Gandeng Lieberman
Karena itu, mereka (yayasan YSL) harus segera mengembalikan kepada kami," tandas JiangDengan melelang dua patung itu, Prancis telah menyakiti perasaan rakyat Tiongkok.Selain itu, dengan tidak mengembalikan benda bersejarah tersebut ke Tiongkok, Prancis melanggar kesepakatan internasional yang telah diteken bersamaPada 1995, Tiongkok dan Prancis menandatangani kesepakatan tentang warisan budaya yang dicuri atau diekspor secara ilegalSalah satunya berbunyi, "Setiap benda bersejarah yang dicuri atau hilang karena perang harus dikembalikan tanpa ada batasan waktu."
Berdasar kesepakatan itu, Jiang berharap pemerintah Prancis mendesak YSL untuk mengembalikan dua patung perunggu tersebut ke TiongkokNamun, kepada Xinhua, Rumah Lelang Christie sebagai penyelenggara justru menegaskan lelang akan berlanjutTermasuk, memajang dua patung curian tersebut"Kepemilikan YSL atas dua benda itu berkekuatan hukumMaka, lelang akan tetap berjalan," terang mereka lewat email kemarin (12/2). (hep/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapal Raksasa Tabrakan di Pantai Dubai
Redaktur : Tim Redaksi