US Geological Survey (USGS) melaporkan, gempa pertama terjadi pada pukul 11.20 waktu setempat atau sekitar pukul 10.20 WIB kemarin. "Pusat gempa berada pada kedalaman sekitar 10 kilometer dari permukaan tanah," lapor lembaga Amerika Serikat (AS) tersebut. Sekitar satu jam kemudian, gempa kedua terjadi. Episentrum gempa berada di titik yang tak jauh dari lokasi pertama.
Tidak lama setelah gempa kedua dengan kekuatan yang sama terjadi, stasiun televisi CCTV menayangkan gambar kekacauan di Kota Yiliang, Distrik Zhaotong, Provinsi Yunnan. Tampak ratusan warga yang berlarian ke jalanan dan tanah lapang untuk menghindari bangunan roboh. Dalam hitungan menit, ruas-ruas jalan di kota tersebut tertutup puing-puing gedung yang sebagian besar berupa batu bata.
"Saya sedang berjalan saat tiba-tiba merasakan tanah yang saya pijak bergoyang. Orang-orang lantas berlarian keluar sambil berteriak-teriak panik," ucap salah seorang saksi mata melalui situs mikrobloging semacam Twitter di Tiongkok, Sina Weibo. Kerusakan terparah karena gempa terjadi di Provinsi Yunnan dan Guizhou. Sekitar seratus ribu penduduk dua provinsi itu kehilangan tempat tinggal.
Berbeda dengan USGS, China Earthquake Networks Centre mencatat kekuatan gempa siang kemarin pada angka 5,7 SR. Pusat gempa berada pada kedalaman sekitar 14 kilometer dari permukaan tanah. "Guncangan pertama terasa sampai Provinsi Sichuan yang juga terletak di kawasan barat daya," terang lembaga tersebut. Selama ini sisi barat daya Tiongkok memang terkenal sebagai kawasan rawan gempa.
Zhang Junwei, jubir biro seismologi Yunnan, mengatakan bahwa jumlah korban bisa bertambah. Sebab, petugas belum dapat mengevakuasi dengan maksimal karena terhalang reruntuhan bangunan. Akses ke beberapa titik juga tertutup. "Karena episentrumnya berada pada titik yang cukup dangkal, kerusakannya sangat besar," terangnya.
Gempa juga membuat komunikasi warga terganggu. Kemarin sinyal telepon genggam hilang dan sambungan telepon terputus. Demi mencegah jatuhnya lebih banyak korban jiwa, pemerintah langsung berkoordinasi dengan berbagai lembaga sosial untuk mendistribusikan bantuan. Ribuan selimut, tenda, dan jaket disebar ke lokasi bencana. Terutama, penampungan korban selamat yang kehilangan rumah.
Gempa bumi terburuk yang melanda kawasan barat daya Tiongkok terjadi pada Mei 2008. Saat itu sedikitnya 90 ribu nyawa melayang karena gempa berkekuatan 8 SR yang meluluhlantakkan Provinsi Sichuan dan sebagian Provinsi Shaanxi serta Provinsi Gansu. (AP/AFP/BBC/hep/c8/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Putin Terbang Bersama Satwa Langka di Siberia
Redaktur : Tim Redaksi