jpnn.com, JAKARTA - Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang ditangani perusahaan Tiongkok mengalami kemajuan besar pada Minggu (15/11) setelah terowongan No.7 berhasil ditembus.
Dengan panjang 1,285 km, terowongan No.7 merupakan terowongan terpanjang yang berhasil dirampungkan sejauh ini.
BACA JUGA: Tiongkok Sampaikan Kabar Baik soal Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Ada Terobosan
Ini juga terowongan ketiga yang rampung setelah Terowongan Walini dan Terowongan No. 5.
Material pada badan Terowongan No. 7 terdiri dari tanah liat, batu lumpur dan andesit, serta 80 persen geologi di sekitarnya adalah batuan grade V.
BACA JUGA: Tiongkok Dapat Proyek Kereta Cepat Lagi, Ini Lebih Panjang dari Jakarta-Bandung
Adapun kedalaman maksimum terowongan itu mencapai 77,4 meter, sementara 93 persen dari proyek tersebut diwakili terowongan berkedalaman di bawah 30 meter.
Berdasarkan berbagai sifat material geologis di berbagai bagian, teknisi menerapkan berbagai metode seperti Three-step Temporary Inverted Arch Method, Three-step Temporary Transverse Support Excavation Method, CRD (Completely Randomized Designs) Method, dan sejumlah teknologi lain guna memastikan kelancaran dan keselamatan konstruksi.
BACA JUGA: Digarap Jepang, Proyek Kereta Cepat India Malah Mandek
China Railway Group Limited (CREC) Indonesia sukses mengatasi beragam kesulitan seperti kedalaman yang dangkal, tekanan berbias, relokasi jalan masuk, tanah longsor dan pandemi COVID-19, dan dengan ketat mengikuti desain serta regulasi melalui metode dan inovasi teknologi yang layak.
Selama proses konstruksi, sebanyak 260 teknisi Indonesia yang terlatih telah memainkan peran penting.
Sejak wabah COVID-19, departemen proyek CREC Indonesia telah mengambil langkah-langkah efektif guna melindungi para staf dari virus tersebut serta mendukung kebutuhan logistik, yang menjadi pondasi kokoh penyelesaian Terowongan No. 7.
Menurut departemen tersebut, pihaknya akan terus mendorong pembangunan proyek dengan kualitas dan efisiensi tinggi di masa mendatang. (xinhua/ant/dil/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Adil