Karzai Ingin Damai dengan Taliban

Rabu, 17 November 2010 – 16:18 WIB
KABUL - Presiden Afghanistan Hamid Karzai tidak menyia-nyiakan momen Idul AdhaDalam pidato nasionalnya, pemimpin 52 itu mengajak seluruh rakyat untuk mewujudkan perdamaian

BACA JUGA: Aneksasi Carrefour Thailand

Ajakan itu juga berlaku untuk Taliban
Kemarin (16/11), Karzai mengimbau organisasi Islam radikal itu untuk terlibat dalam dialog damai Afghanistan.

"Bertepatan dengan hari raya Idul Adha ini, saya kembali menyerukan kepada mereka yang kecewa terhadap pemerintah (Taliban), untuk bersama mengupayakan perdamaian di negeri ini lewat dialog," papar Karzai dalam pernyataan resminya, seperti dilansir Agence France-Presse

BACA JUGA: Kompensasi untuk Tahanan Guantanamo

Meski Taliban pernah menolak ajakan senada, Karzai tidak menyerah
Dia berharap, ajakannya kali ini mendapat respons positif.

Lebih lanjut, Karzai menyatakan bahwa kekerasan bukanlah cara yang tepat untuk menciptakan perdamaian

BACA JUGA: Dokter India Pegang Rekor Angkat 172.155 Batu Ginjal

Karena itu, dia mengimbau Taliban yang akhir-akhir ini gencar melancarkan serangan untuk duduk di meja perundingan"Marilah mewujudkan kehidupan yang lebih tenang dan bahagia lewat Majelis Tinggi Perdamaian," tandasnya usai menunaikan sembahyang Idul Adha di kompleks masjid kepresidenan.

Karzai merasa perlu menyampaikan kembali ajakan damai tersebut, setelah Senin waktu setempat (15/11) beredar selebaran emosional TalibanDalam pernyataan tertulis itu, Mullah Omar, pemimpin tertinggi Taliban Afghanistan, membantah keras laporan pemerintah bahwa organisasinya terlibat dalam perundingan damaiTapi, perundingan damai yang dimaksud terjadi di tingkat pemerintah lokal.

"Itu semua hanya rumor yang tidak benar," tandas militan bermata satu itu seperti dikutip Associated PressDalam pernyataan bertajuk peringatan Idul Adha itu, Omar menegaskan bahwa Taliban tidak pernah duduk satu meja dengan pemerintah untuk membahas perdamaianSebab, di mata Taliban, pemerintahan Karzai hanyalah boneka Amerika Serikat (AS).

Omar menambahkan, jumlah pasukan NATO dan AS di Bumi Opium tersebut sudah terlalu besarKarena itu, menambah lagi jumlah personel militer asing di Afghanistan tidak akan efektif untuk memerangi TalibanSebaliknya, semakin banyak operasi militer yang dilancarkan, simpati publik terhadap Taliban justru bakal semakin tumbuh"Saya yakin, mereka (pasukan asing) akan kalah di Afghanistan," tegasnya(hep/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Arab Saudi Tak Punya Aturan Lindungi TKI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler