BEIJING - Regulasi yang kini lebih mudah untuk masuknya film asing membuat Tiongkok menjadi market yang sangat besar. Laporan terbaru, Negeri Panda, nama lain Tiongkok menggeser Jepang sebagai pasar film terbesar kedua di dunia. Hal itu disampaikan Motion Picture Association of America.
Institusi itu memaparkan, pada 2012 lalu, film box office di Tiongkok melesat hingga 36 persen menjadi Rp 26 triliun. Melesatnya nominal tersebut tentu tak lepas dari kebijakan longgar yang mulai diterapkan pemerintahan Tiongkok.
Seperti diketahui, Tiongkok memang sangat selektif terhadap film asing yang hendak diputar di negara itu. Badan sensor film Tiongkok akan menyaring film dengan ketat untuk menghilangkan hal-hal yang bisa menimbulkan kerugian.
Dengan regulasi yang lebih longgar, film-film asing semakin memiliki ruang gerak yang luas untuk diputar di Tiongkok. Tahun lalu, pemerintahan Tiongkok memberikan ijin pada 14 film asing untuk diputar. Padahal, kuota yang diberikan pemerintah Tiongkok sebenarnya hanya 20 film.
Progress signifikan tersebut tentu menjadi angin segar bagi para filmmaker asing. Kini mereka memiliki kans lebih besar agar filmnya bisa diputar di Tiongkok.
“Tiongkok membangun sepuluh bioskop setiap hari. Itu merupakan ceruk yang besar untuk sebuah produk film. Film-film kami konsisten diputar di sana,” terang Chris Dodd, chief executive Motion Picture seperti dilansir CNN. (jos/mas/jpnn)
Institusi itu memaparkan, pada 2012 lalu, film box office di Tiongkok melesat hingga 36 persen menjadi Rp 26 triliun. Melesatnya nominal tersebut tentu tak lepas dari kebijakan longgar yang mulai diterapkan pemerintahan Tiongkok.
Seperti diketahui, Tiongkok memang sangat selektif terhadap film asing yang hendak diputar di negara itu. Badan sensor film Tiongkok akan menyaring film dengan ketat untuk menghilangkan hal-hal yang bisa menimbulkan kerugian.
Dengan regulasi yang lebih longgar, film-film asing semakin memiliki ruang gerak yang luas untuk diputar di Tiongkok. Tahun lalu, pemerintahan Tiongkok memberikan ijin pada 14 film asing untuk diputar. Padahal, kuota yang diberikan pemerintah Tiongkok sebenarnya hanya 20 film.
Progress signifikan tersebut tentu menjadi angin segar bagi para filmmaker asing. Kini mereka memiliki kans lebih besar agar filmnya bisa diputar di Tiongkok.
“Tiongkok membangun sepuluh bioskop setiap hari. Itu merupakan ceruk yang besar untuk sebuah produk film. Film-film kami konsisten diputar di sana,” terang Chris Dodd, chief executive Motion Picture seperti dilansir CNN. (jos/mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rusia Negara Pertama Yang Dikunjungi Presiden Baru Tiongkok
Redaktur : Tim Redaksi