jpnn.com - BEIJING - Tiongkok secara resmi mengakhiri kebijakan satu anak pada Minggu kemarin.
Kebijakan baru itu diberlakukan setelah pemerintah menandatangani RUU yang mengizinkan pasangan menikah untuk memiliki anak kedua.
BACA JUGA: Biadab, Boko Haram Serang dan Bakar Seluruh Desa saat Rayakan Natal
Berlakunya kebijakan tersebut sebagai upaya negara tirai bambu mengatasi masalah populasi menua dan pengurangan tenaga kerja.
Kantor berita Xinhua melaporkan bahwa perubahan itu diumumkan pemerintah Partai Komunis pada Oktober lalu, yang berlaku mulai 1 Januari ini.
BACA JUGA: Astaga.. Masjid dan Alquran Dibakar saat Natal
Semua pasangan menikah akan diizinkan untuk memiliki anak kedua tetapi hukum masih membatasi kelahiran tambahan.
Kebijakan satu anak dilaksanakan di China pada akhir 1970-an yang membatasi satu anak bagi pasangan yang menikah.
BACA JUGA: Jauh dari Keluarga, Prajurit TNI Terkesan Merayakan Natal di Lebanon
Pemerintah selama bertahun-tahun memberi alasan bahwa kebijakan itu adalah kontributor utama terhadap perkembangan ekonomi China dan memblokir 400 juta kelahiran.
Ia telah disahkan komisi nasional melalui sistem denda kepada mereka yang melanggar peraturan atau sering melakukan aborsi secara paksaan.(ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru di Kuala Lumpur pun Dites UKG
Redaktur : Tim Redaksi