jpnn.com - JAKARTA – Sebanyak 35 guru yang mengajar di Malaysia mengikuti uji kompetensi guru (UKG) Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Hendri Murti Susanto, selaku panitia pelaksanaan UKG SIKL mengungkapkan pelaksanaan tes sudah dilaksanakan pada 18 dan 19 Desember lalu.
“Alhamdulillah guru-gurunya sangat antusias mengikuti UKG. Apalagi mereka tahu UKG ini untuk mendeteksi kemampuan dan kelemahan guru agar bisa memberikan treatment pelatihan yang tepat sesuai kebutuhan, sehingga tidak ada kaitan dengan pengurangan gaji, ataupun tunjangan guru,” ujar Hendri, Jumat (25/12).
BACA JUGA: Ya Ampun! Serangan Udara Pemerintah Suriah Tewaskan 28 Orang Sipil Termasuk Anak-Anak
Hendri menambahkan, UKG pernah dilaksanakan pada 2012 yang sasarannya hanya untuk guru yang telah memiliki sertifikat.
“Tahun ini, sasarannya adalah semua guru yang mengajar anak Indonesia, termasuk para guru yang mengajar di luar negeri,” jelasnya.
BACA JUGA: TRAGIS! Tersangka Penggorok dan Penggantung Kepala Majikan Bunuh Diri Di Penjara
Hasil UKG ini, lanjut Hendri, adalah peningkatan pelatihan yang dapat berupa tatap muka langsung, media daring (Online), dan belajar mandiri.
Wakil Kepala Sekolah Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (Wakepsek SIKL) Sungkono menuturkan harapan usai penyelenggaraan UKG, bagi peningkatan kompetensi para guru di Sekolah Indonesia di luar negeri, khususnya SIKL
BACA JUGA: Tahukah Anda? Di Brunei Dilarang Natal-an dengan Meriah
Menurutnya, kebutuhan pelatihan untuk peningkatan kompetensi berbeda-beda antar satu guru dengan yang lain. "Itu ada yang perlu peningkatan metode belajar bagi siswa, sumber bacaan, beragam kebutuhan guru untuk peningkatan kompetensi," jelasnya. Menurut Sungkono, dilihat dari sistem penerimaan siswa di SIKL, kompetensi di bidang pendekatan atau metode ajar siswa sangatlah dibutuhkan bagi guru-guru SIKL.
"Sekolah (SIKL) ini sangatlah berbeda sistem penerimaannya dengan sistem penerimaan siswa untuk bersekolah di Indonesia, yaitu tidak adanya seleksi atau tes bagi siswa yang hendak bersekolah di SIKL," ujarnya.
Jadi, lanjut Sungkono, siapapun Warga Negara Indonesia yang tinggal di Malaysia yang ingin bersekolah di SIKL harus diterima. Sehingga, hasil evaluasi belajar sangatlah variatif.
"Karena tanpa seleksi, nilai dari siswa sangat beragam, mulai dari kurang baik, sampai sangat bagus, semua ada. Disinilah perlu peningkatan kompetensi guru untuk mengajar anak-anak itu," katanya.
Lembar jawaban ujian UKG para guru itu akan diboyong ke Kemendikbud Jakarta, Indonesia, untuk dipindai dan diolah. Rencananya, hasil akan diberikan beberapa minggu ke depan.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Darurat! 100 Juta Penduduk Tiongkok Diminta Tetap Berada di Rumah
Redaktur : Tim Redaksi