BEIJING - Kecelakaan kereta peluru yang menewaskan 40 orang pada 23 Juli lalu memberikan banyak pelajaran bagi pemerintah TiongkokKemarin (11/9) Beijing resmi mengumumkan penundaan masal seluruh proyek kereta cepat di negerinya
BACA JUGA: Rekonsiliasi, Yingluck Pertahankan KSAD
Termasuk, pembangunan konstruksi rel"Kami akan tunda seluruh proyek yang tengah berjalan untuk peninjauan ulang," terang juru bicara Dewan Negara (State Council) atau kabinet Tiongkok dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Rabu malam (10/8) waktu setempat.
Melalui pernyataan tertulis itu, Beijing juga menegaskan bahwa untuk sementara, mereka juga tak akan meresmikan proyek pembangunan rel kereta api
BACA JUGA: Bocah Meksiko Sukses Operasi Implan Wajah
Bahkan, konstruksi rel yang sudah jadi dan sudah diresmikan pun akan dibiarkan menganggur untuk sementara waktu"Pemerintah tak akan mengizinkan kereta jenis apapun melintas di atas konstruksi rel baru
BACA JUGA: Kapal Induk Pertama Tiongkok Berlayar Perdana
Kami akan melakukan uji keselamatan terlebih dahulu," urainyaMereka tidak ingin, kecelakaan kereta api fatal akhir bulan lalu terulang kembali.Bersamaan dengan itu, Kementerian Perkeretaapian Tiongkok juga menginstruksikan pengurangan kecepatan pada seluruh armada kereta api (KA)KA cepat yang biasa melaju sekitar 250 kilometer per jam akan dipaksa melintas dengan kecepatan 200 kilometer per jam
Instruksi itu pun langsung berdampak pada jadwal kereta api dan penjualan tiketAwal pekan ini, Stasiun Shanghai tak lagi menjual tiket untuk KA cepatMelalui situs Weibo, semacam Twitter, otoritas stasiun Shanghai mengumumkan bahwa tiket KA cepat tak tersedia untuk sementara waktuAkibatnya, jadwal pemberangkatan kereta dari stasiun ramai itu juga mengalami penyesuaianHal yang sama juga terjadi di beberapa stasiun lainnya
Terkait dengan kebijakan tersebut, CNR Corpselaku perusahaan yang memproduksi kereta peluru Tiongkok juga menghentikan semua aktivitas pengirimanPerusahaan yang sedang menggarap kereta peluru Beijing-Shanghai itu pun terpaksa menunda proyeknyaTiongkok pun harus menepis ambisinya untuk menjadi negara dengan jaringan kereta peluru terbanyak di dunia(AFP/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Atasi Rusuh, PM Inggris Izinkan Polisi Pakai Water Cannon
Redaktur : Tim Redaksi