jpnn.com - Tiongkok kembali tersapu skandal medis. Pemerintah Negeri Tirai Bambu terpaksa menarik 12.226 botol imunoglobulin dari peredaran. Produk turunan plasma darah manusia itu dites satu per satu setelah virus HIV ditemukan di salah satu produk tersebut.
Menurut National Medical Products Administration (NMPA), 12 ribu botol itu termasuk dalam batch produksi imunoglobulin nomor seri 20180610Z yang dibuat China Meheco Xinxing Pharma Co. Perusahaan tersebut adalah anak usaha China Meheco Group Co Ltd, badan usaha milik negara. Semuanya harus dievaluasi setelah ada laporan dari Komisi Kesehatan Provinsi Jiangxi.
BACA JUGA: Penyelamatan
"Hal itu akan kami selidiki sampai tuntas. Tapi, dalam pemeriksaan awal, produk plasma terbukti bebas dari HIV, hepatitis B, dan hepatitis C," tambah NMPA melalui keterangan resmi.
Menurut Reuters, investigasi tersebut dilakukan setelah otoritas Jiangxi menemukan seorang bayi yang diduga tertular HIV. Saat tes kesehatan, bayi itu menunjukkan positif HIV. Namun, kadarnya lemah. Setelah ditelusuri, bayi tersebut sempat terpapar imunoglobulin dalam terapi ketahanan tubuh.
BACA JUGA: Guo Nian
Setelah dites lebih lanjut, bayi itu dinyatakan negatif HIV. Namun, otoritas provinsi tetap melaporkan kejadian tersebut kepada National Health Commission (NHC) Tiongkok. "Kalau betul, itu benar-benar kesalahan mendasar," ujar ahli hematologi yang menolak menyebutkan namanya kepada South China Morning Post.
Memang, lanjut dia, kemungkinan pasien terjangkit HIV cukup rendah. Pasalnya, pasien yang menjalani terapi imunoglobulin harus melalui perawatan antivirus sebelumnya. Namun, kemungkinan sekecil apa pun pasti membuat orang tua khawatir.
BACA JUGA: Sambut Imlek, Presiden Taiwan Sindir Tiongkok
Meski belum terbukti, skandal itu jelas membuat masyarakat makin marah. Dalam enam bulan terakhir, sudah ada dua skandal obat yang menggemparkan Tiongkok. Terutama skandal vaksin DPT dan rabies yang dibuat di bawah standar kesehatan tahun lalu.
"Susu bubuk terkontaminasi, tak masalah. Vaksin terkontaminasi, tak masalah. Intinya, kalau yang meninggal masih sedikit, tak masalah," sindir Cui Yongyuan, pembawa acara televisi. Yongyuan mengacu pada skandal medis yang melanda Tiongkok selama satu dekade terakhir. (bil/c22/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiongkok Sampai di Bulan, Amerika Ketakutan
Redaktur & Reporter : Adil