jpnn.com, JAKARTA - PT Bridgestone Tire Indonesia (Bridgestone Indonesia) berbagi tip berkendara bagi pengendara mobil di iklim yang panas akhir-akhir ini.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan sebagian besar wilayah Indonesia saat ini panasnya cukup tinggi.
BACA JUGA: Tips Berkendara Aman Saat Musim Hujan
Sebab, secara geografis Indonesia terletak di wilayah tropis dengan pemanasan dari sinar matahari yang tinggi.
Hal ini juga berdampak bagi pengendara mobil pribadi terhadap opini yang berkembang di publik bahwa ban dapat meleleh saat cuaca panas ekstrem seperti cuaca saat ini.
BACA JUGA: 5 Tips Berkendara Mobil Matik Saat Terobos Banjir
Menurut sejumlah penelitian, ban dapat mulai melunak pada suhu sekitar 50-60 derajat celcius.
Hal itupun bergantung pada beberapa faktor, seperti jenis karet yang digunakan, ketebalan ban, dan lamanya paparan panas.
BACA JUGA: Suzuki Berbagi Tips Berkendara Pada Malam Hari
Oleh karena itu, ban harus mendapatkan sejumlah perawatan agar tidak mudah pecah.
"Penting untuk memastikan tekanan angin dicek secara berkala sesuai standar tekanan angin yang ada pada masing-masing model mobil. Kondisi ideal pengecekan tekanan angin adalah pada saat dingin,” ujar Head of Original Equipment (OE) Bridgestone Indonesia, Fisa Rizqiano dalam siaran persnya, Rabu (25/10).
Fisa menambahkan setiap kenaikan suhu sebesar satu derajat celcius, ban mobil memperoleh kenaikan tekanan sebesar 2-3 psi (pon per inci persegi).
Untuk setiap penurunan satu derajat celcius, ban kehilangan tekanan sekitar 2-3 psi.
Selain itu, ban bisa kehilangan sekitar satu psi setiap bulannya.
Fisa mengungkapkan faktor utama adalah karena tekanan angin yang rendah atau di bawah standar.
“Mengemudi dengan ban bertekanan udara rendah dapat menyebabkan pembangkitan panas yang lebih di dalam ban akibat adanya defleksi, ditambah lagi dengan suhu yang tinggi saat cuaca panas ekstrem, sehingga menimbulkan risiko dan berpotensi pecah ban,” ujarnya.
Cuaca panas akan meningkatkan tekanan pada ban. Sehingga banyak pengguna bertanya berapa seharusnya tekanan ban dalam cuaca panas?.
Umumnya, pengguna mobil pribadi berasumsi bahwa ban yang tekanan anginnya kurang, lebih aman untuk dikendarai selama musim panas karena udara panas dapat meningkatkan tekanan ban.
"Itu adalah asumsi yang berbahaya," tuturnya.
Dia menjelaskan mengemudi dengan ban tekanan anginnya kurang bukanlah ide baik, terutama di cuaca panas seperti saat ini.
Tanpa tekanan udara yang tepat, komponen internal ban, seperti baja, komposit, dan karet, akan lebih lentur.
"Akibatnya, ban dapat mengalami kerusakan internal, mengalami peningkatan panas, dan menjadi lebih lemah serta lebih rentan terhadap ledakan, ujarnya.
Jika memiliki rencana berkendara jarak jauh saat cuaca sangat panas di luar, ada baiknya untuk selalu memeriksa tekanan ban saat posisi mobil berhenti.
Fisa mengtakan jika melihat ban retak, lecet, menggembung, atau keausan berlebihan harus berhenti, menunggu hingga ban menjadi dingin, dan kunjungi ban terdekat untuk pemeriksaan ban.
Mengemudi dengan ban rusak di musim panas meningkatkan kemungkinan ban pecah, terutama jika terlalu panas.
Selain itu, jika ban tidak aman untuk dikendarai, segera diganti dengan cadangannya.
Jika terlihat ada tancapan paku atau sekrup pada ban, tidak perlu panik karena ban tersebut masih bisa dilakukan pengecekan dan diketahui statusnya apakah masih layak digunakan.
Namun, jika elemen struktur internal ban rusak atau ban melepuh dan menggelembung, mengganti dengan ban baru merupakan pilihan terbaik karena kerusakan ini tidak dapat diperbaiki demi keselamatan dan kenyamanan saat berkendara. (ddy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Daihatsu Berbagi Tips Berkendara Irit, Simak Nih
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian