Tips Agar Koneksi Internetmu Tidak Lelet

Kamis, 02 Juli 2020 – 21:51 WIB
Perangkat jaringan internet. Foto: dok. TP-Link

jpnn.com, JAKARTA - Penyebab internet lemot itu tidak tunggal, tetapi ada banyak faktor. Mulai dari infrastruktur internet, interferensi jaringan, penggunaan data, traffic yang tinggi, faktor pemilihan perangkat dan kerusakan perangkat, serta adanya faktor pengganggu di dalam ruangan dan lainnya.

Bahkan banyak yang percaya perlu trik mengutak-atik pengaturan pada handphone maupun laptop seperti mencabut dan memasang kembali kartu SIM, mode pesawat, mematikan jaringan sementara, mengubah pengaturan DNS, rutin me-reboot / restart perangkat router dan lainnya sebagai solusi.

BACA JUGA: Telkomsel Orbit, Layanan Internet Rumah Tanpa Kabel

Dalam beberapa kasus seperti adanya interferensi signal wireless memang butuh restart. Tetapi umumnya, kecepatan akses internet melambat dipicu oleh faktor lain, sehingga trik seperti itu kurang efektif.

Selain itu, ternyata masih banyak yang menganggap perangkat jaringan adalah satu kesatuan dengan layanan internet atau layanan Internet Service Provider (ISP).

BACA JUGA: Ini Alternatif Provider Baru untuk Masyarakat yang Mengeluhkan Layanan Data Internet

Padahal, perangkat jaringan dan layanan internet merupakan dua hal yang berbeda, namun melengkapi dan mendukung satu sama lain.

Jadi, peran penting dari perusahaan penyedia perangkat jaringan, seperti TP-Link Indonesia, adalah menyediakan komponen perangkat jaringan yang handal dengan dukungan teknologi, spesifikasi dan fitur yang mendukung layanan internet.

BACA JUGA: Harus Ada Solusi Bagi Siswa yang Tak Punya Akses Listrik dan Internet

Berikut sejumlah tips yang diberikan TP-Link, dalam memilih router yang tepat.

"Agar penggunaannya mencukupi, perhitungkan jumlah bandwidth yang tersedia dengan jumlah perangkat yang akan menggunakan bandwidth tersebut," kata Yoshia, Marketing Manager TP-Link Indonesia.

Menurut Yoshia, rendahnya kecepatan akses internet dari ISP yang tidak sebanding dengan jumlah perangkat yang terhubung.

Sebagai contoh, penggunaan paket internet 10 mbps yang dibagi untuk 10 perangkat dimana secara teori setiap perangkat akan mendapatkan kecepatan internet sebesar 1 Mbps.

Jika kecepatan akses internet tidak lebih dari 50 Mbps maka user dapat menggunakan perangkat yang memiliki port WAN dengan rating fast ethernet (100 Mbps).

Tetapi, jika kecepatan akses internet user sudah berada di atas nilai tersebut maka sebaiknya menggunakan perangkat yang memiliki port WAN dengan rating gigabit etherent (1000 Mbps).

Hal ini penting untuk memastikan tidak terjadi bottleneck yang mengakibatkan tidak optimalnya penyaluran bandwidth dari ISP ke gateway.

Penggunaan perangkat jaringan yang tidak sesuai karena tidak memperhatikan kebutuhan dasar pengguna. Contohnya, penggunaan router entry level untuk kegiatan bisnis atau perkantoran yang sudah tentu jumlah perangkat yang tersambung akan jauh lebih banyak melebihi spesifikasi hardware perangkat tersebut.

Pilih perangkat router yang mendukung dual band 2.4 GHz dan 5GHz agar performa lebih maksimal. Rata-rata router TP-Link memiliki kemampuan band steering otomatis yang membagi perangkat sesuai dengan band-nya secara otomatis.

Hal ini akan mempengaruhi performa mengingat sekarang juga sudah banyak perangkat yang mendukung dual band. Hal lain, pelajari topologi penempatan router yang optimal.

Bahan-bahan di kantor seperti aluminium termasuk letak router bisa mempengaruhi kinerja router itu menjadi lebih buruk. 

Sebab, wireless dipancarkan melalui gelombang elektromagnetik melalui udara maka halangan fisik dengan tingkat densitas tertentu akan melemahkan tingkat kekuatan signal sehingga faktor peletakan perangkat harus diperhatikan.

Rules dasarnya adalah memastikan perangakat diletakan di tengah ruangan dengan posisi berada pada ketinggian yang cukup agar tercipta kondisi line of sight antara pemancar dengan perangkat penerima tanpa ada halangan fisik.

Sebenarnya yang menjadi acuan kita dalam memilih router adalah aktivitas internet bukan jumlah user-nya. Meski begitu, Untuk aktivitas online ringan seperti browsing, bermain social media, download dan chatting dapat menggunakan router entry level seperti TL-WR840N.

Tetapi, jika kebutuhan online seperti online gaming dan streaming yang tersambung sudah berada diatas nilai 10 hingga maksimal 20, maka disarankan untuk menggunakan perangkat router mid-high yang memiliki kemampuan dual band seperti produk Archer/Deco.

Untuk pengguna dengan luas area kecil dapat menggunakan router kelas basic/entry dengan memperhatikan batasan jumlah user dan kecepatan akses yang dimiliki.

Untuk area yang cukup luas dengan dinding tebal dapat menggunakan router high power seperti TL-WR841HP dan Archer C58HP atau kombinasi router dengan extender seperti Archer C60 dan RE450.

Sedangkan bila mengininkan all in one solution untuk area luas dengan aktivitas online yang cukup banyak dan berat anda dapat menggunakan Mesh Router seperti Deco E4 dan Deco M5. (mg7/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler