jpnn.com, JAKARTA - SAAT ini, bukan hanya batik asli yang banyak kita temukan, tetapi juga batik cetak (printing) dengan bantuan teknologi.
Hal itu kemudian membuat harga "batik printing" tersebut lebih murah di pasaran.
BACA JUGA: Batik Pacitan Jadi Solusi Pegadaian di Masa Pandemi
Daripada harga batik yang dibuat secara langsung dengan metode tulis, cap, maupun kombinasi keduanya.
Ketua Galeri Batik YBI Periode 2010-2019 dan aktivis Yayasan Batik Indonesia, Dr. Tumbu Ramelan membagikan sejumlah kiatnya.
BACA JUGA: Kabupaten Purwakarta Punya 150 Motif Batik dengan Makna Filosofisnya
Tips ini berguna untuk membedakan kain batik asli dibuat secara handmade, dengan kain yang dicetak motif batik (printing).
" Cara termudahnya adalah harus diingat batik tulis selamanya tidak ada (model) yang sama," kata Tumbu melalui diskusi virtual, Kamis (1/10).
BACA JUGA: Lina Ruzhan Apresiasi Pameran Legenda Batik Nusantara 2020
" Kalau cap, ada yang sama, berulang dan biasanya tembus ke belakang," jelas Tumbu.
Sementara, kain dengan motif batik yang dicetak biasanya berlainan di depan dan belakangnya.
" Namun memang, saat ini cukup susah (untuk membedakannya), karena batik print sekarang sudah bisa di-print bolak balik," ujar Tumbu.
" Sehingga kita akan mudah terkecoh karena hasilnya rapi. Harus dipelajari, teliti dan dipegang langsung," kata Tumbu.
Lebih lanjut, Ketua Asosiasi Pengusaha dan Perajin Batik Indonesia, Dr. H. Komarudin Kudiya, menambahkan pengertian dan ciri-ciri batik sudah tertera di SNI 0239:2014.
Menurut pengertian yang tercantum, batik adalah kerajinan tangan sebagai hasil pewarnaan secara perintangan menggunakan malam (lilin batik) panas.
Sebagai perintang warna dengan alat utama pelekat lilin batik berupa canting tulis dan atau canting cap untuk membentuk motif tertentu yang memiliki makna
Sementara, menurut SNI 8184:2015, tiruan batik dan paduan tiruan dengan batik adalah produk manual.
Semi masinal dan/atau masinal yang dibuat menggunakan alat utama screen-rakel.
Bisa juga alat lain untuk melekatkan pewarna, bahan kimia cabut warna, atau malam dingin serta paduannya untuk membentuk motif.
" Kombinasi printing dan unsur batik cap/tulis menjadi lebih susah lagi untuk dibedakan, karena disablon dulu," kata Komarudin.
" Kain putih dibentangkan dan disablon, untuk mengganti pekerjaan sulit pas mbatik," jelas Komarudin.
Komarudin menambahkan, memerlukan kecintaan untuk benar-benar mampu mengidentifikasi batik asli dengan kain cetak batik.
" Batik adalah identitas Indonesia. Masyarakat concern dan tanggung jawab, harus cinta dulu, sehingga kita akan tahu bedanya," pungkasnya.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany