jpnn.com, JAKARTA - President of Konka yang juga Pakar Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Prof. Dr. Ir. Hammam Riza, M. Sc, mengatakan bahwa teknologi Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) membantu memudahkan manusia mencapai tujuan-tujuannya.
Namun, dengan berkembangnya Chat GPT, ada ancaman keamanan yang harus diperhatikan.
BACA JUGA: Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi Sebut Perlu SDM Unggul untuk Hadapi Teknologi AI
Hal itu diungkapkan Prof. Hammam saat menyampaikan paparan dalam SoftwareONE Tech Day 2023 dengan tema “Unleashing AI’s Power for Secure Digital Frontiers”.
Menurutnya, perusahaan harus mengalokasikan dana khusus untuk fitur teknologi demi investasi keamanan bisnis.
BACA JUGA: Teknologi AI di Depan Mata, Cak Udin: Pembangunan Harus Didasari Nilai Pancasila
"Sebagai contoh, kesalahan alignment dapat mengancam proses bisnis dan berpotensi menjadi target ransomware yang dapat mengakibatkan kerugian yang signifikan dalam waktu yang lama,” paparnya.
Chief Operating Officer APAC SoftwareONE, Uwe Schlager mengatakan perkembangan teknologi yang pesat dalam 10 tahun terakhir merevolusi kehidupan manusia baik dalam bekerja, perilaku hidup, interaksi dengan dunia sekitar, kerja industri, dan komunikasi.
Saat ini, teknologi terkini berkembang dengan hadirnya kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang bisa menjadi kekuatan baru, sehingga bisa mengakselerasi individu dan organisasi untuk mencapai tujuannya.
Dengan memanfaatkan kehebatan teknologi AI dalam berbagai aspek, dapat menyongsong era digital yang lebih aman.
Namun, penting diperhatikan untuk memiliki keamanan digital sebagai upaya berkelanjutan dan terus berinovasi dalam menghadapi ancaman yang berkembang.
Oleh karena itu, SoftwareONE, perusahaan layanan berbasis cloud solution dan teknologi terkini yang telah menjadi mitra Microsoft selama 30 tahun dan merupakan mitra terbesar berdasarkan volume transaksi global Azure Global, menyelenggarakan acara SoftwareONE Tech Day 2023.
Uwe mengatakan melalui kegiatan tersebut SoftwareONE ingin memperlihatkan bagaimana revolusi menjadi solusi, di mana teknologi mengubah hidup kita.
"Transformasi digital dapat mendorong cara berpikir yang inovatif, mendobrak cara-cara bisnis yang tradisional, berpikir out of the box, serta mendorong pendekatan yang kolaboratif dan partnership sehingga membuka percepatan bisnis yang lebih baik. Dan SoftwareOne hadir untuk membantu mewujudkan hal tersebut,” terangnya.
AI memungkinkan organisasi mencapai peningkatan signifikan dalam efisiensi, wawasan, pengalaman pelanggan, dan inovasi.
Menurutnya, dengan memanfaatkan kekuatan AI, kita dapat mendeteksi, mencegah, dan memanfaatkan segala ancaman dunia maya terhadap lingkungan.
Perkembangan teknologi yang cepat, hingga hadirnya AI saat ini, mendorong bukan saja perubahan signifikan terhadap cara berbisnis, tapi juga cara menjalani hidup. Keduanya akan terkena dampak yang sama oleh perubahan-perubahan ini.
Chief Partner Officer Microsoft Indonesia, Linda Dwiyanti menyampaikan apresiasinya pada SoftwareONE yang telah menyelenggarakan SoftwareONE Tech Day 2023.
Terlebih SoftwareONE baru saja meraih penghargaan Microsoft Partnership of The Year.
“Teknologi menjadi multiplier GDP, dan ke depan makin menarik dengan adanya AI, karena diperkirakan AI akan berkontribusi pada GDP di wilayah Asia Tenggara sampai US$ 1 triliun sedangkan untuk Indonesia baru 12% atau senilai USD 366 juta dari GDP datang dari teknologi dan penciptaan teknologi dan komputer,” papar Linda.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul