Tips dari Pakar Agar Terhindar dari Jebakan Penipuan Berkedok Bank

Kamis, 16 Juni 2022 – 10:12 WIB
Masyarakat diminta mewaspadai penipuan berkedok biaya administrasi BRI naik menjadi Rp 150 ribu per bulan. Foto: Tangkapan layar pengumuman BRI

jpnn.com, JAKARTA - Managing Director MaxPlus Indonesia Abang Suluh Husodo membagikan tips agar nasabah bank dapat terhindari dari penipuan yang disebarluaskan melalui berbagai macam saluran, seperti layanan pesan singkat, sosial media, hingga e-mail.

Pasalnya, penipuan kerap kali mengatasnamakan perbankan, sehingga diperlukan kewaspadaan.

BACA JUGA: BRI Perluas Konsep Community Banking, BRIWORK Ketiga Hadir di Universitas Jember

Pegiat keamanan informasi digital itu menyebut yang paling utama untuk menghindari penipuan berkedok perbankan adalah masyarakat harus mengetahui saluran komunikasi resmi bank.

Dengan begitu, kata Abang Suluh, nasabah dalam memilah kebenaran suatu informasi.

BACA JUGA: Hati-Hati, Penipuan Berkedok Biaya Administrasi ATM BRI Rp 150 Ribu Per Bulan

"Jika ada pihak mengatasnamakan bank, dan anda ragu jangan lanjutkan. Segera konfirmasi ke bank langsung melalui hotline atau kantor cabang. Karena bank semua infonya merata. Semua kantor cabang atau hotline (call center) pasti tahu (terkait program bagi nasabah),” ujar pemimpin sebuah perusahaan yang bergerak di bidang keamanan teknologi informasi itu, di Jakarta, Kamis (16/6).

Kemudian, lanjut Abang Suluh, jangan mudah panik ketika pelaku mencoba menyampaikan informasi seolah hal tersebut bersifat urgent, seperti mengatakan kartu ATM terblokir atau menawarkan promo yang menggiurkan.

BACA JUGA: KAI: Waspada Penipuan Program Promo, Jangan Klik Link Ini

Upaya tersebut biasanya dilanjutkan pelaku dengan menanyakan informasi perbankan nasabah, seperti nomor rekening, nomor kartu, username & password internet banking, Personal Identification Number (PIN), One Time Password (OTP), dan sebagainya.

Abang Suluh menegaskan nasabah harus selalu ingat bahwa bank tidak akan menanyakan data yang bersifat rahasia tersebut.

“Bila mendapatkan informasi melalui saluran yang tidak resmi, tidak panik jadi kunci utama. Jangan ungkapkan data perbankan karena itu sifatnya rahasia dan verifikasi ke saluran komunikasi resmi bank tersebut,” ungkapnya.

Sikap tenang dan tidak panik, maka nasabah tidak akan mudah dikontrol secara psikologis oleh pelaku. Pasalnya, pelaku kerap memanfaatkan psikologis nasabah yang panik untuk mengakses informasi perbankan nasabah.

“Makanya pelaku menggunakan metode social engineering. Jadi kalau tidak bisa meng-hack sistem banking-nya, ya hack user-nya saja. Caranya hack user adalah dengan banyak jebakan,” lanjutnya.

Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan sebagai bank dengan jaringan terluas di Indonesia secara konsisten terus memberikan imbauan kepada nasabah untuk terus waspada terhadap berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan BRI.

Sebelumnya, beredar informasi salah satu modus kejahatan terbaru dengan viralnya gambar tangkapan layar yang tersebar luas melalui sejumlah aplikasi pesan singkat berisi perubahan biaya administrasi ATM BRI dari Rp 6.500 per transaksi menjadi Rp 150 ribu per bulan

Aestika menyatakan bahwa hal tersebut dipastikan tidak benar. Maraknya aksi kejahatan ini, mendorong BRI untuk terus mengajak nasabahnya dan semua pihak untuk mengedepankan kewaspadaan dalam menerima pesan dalam bentuk apapun. Dengan tidak terburu-buru percaya dengan ajakan pesan tersebut.

BRI senantiasa mengimbau nasabah agar lebih berhati-hati serta tidak menginformasikan kerahasiaan data pribadi dan data perbankan (seperti nomor rekening, nomor kartu, PIN, username & password internet banking, hingga OTP) kepada orang lain, termasuk kepada pihak yang mengatasnamakan BRI.

Atas maraknya upaya penipuan akhir-akhir ini, BRI terus berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk segera menindak dan menangkap pelaku kejahatan perbankan tersebut dengan melacak IP address para pelaku.

Pihaknya juga mengimbau nasabah untuk menggunakan saluran resmi baik website maupun media sosial (verified) sebagai media komunikasi yang dapat dipercaya dan diakses oleh masyarakat secara luas melalui laman/akun: Website: www.bri.co.id, Instagram: @bankbri_id, Twitter: @bankbri_id, @kontakbri, @promo_BRI, Facebook: Bank BRI, Youtube: Bank BRI, Tiktok: @bankbri_id, dan Contact BRI 14017/1500017. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler