Tips Membersihkan Kulit dari Kosmetik Abal-abal

Rabu, 10 Maret 2021 – 09:33 WIB
Ilustrasi logo produk perawatan kulit. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - BANYAK wanita yang rela melakukan apa saja demi mendapatkan kulit cantik dan indah.

Salah satunya dengan membeli berbagai macam kosmetik dan krim yang belum tentu baik untuk kulit.

BACA JUGA: Kisah Citra Insani, Penjual Bakso yang Kini Jadi Bos Kosmetik

" Krim abal-abal itu dalam asumsi saya mengandung logam berat, merkuri," kata dr. Fatimah Zahra, M.Biomed AAM dalam siaran resmi Sheima.

" Mudah-mudahan belum muncul efek serius. Jika kita tahu mengandung merkuri, harus segera dihentikan," jelas dr. Fatimah.

BACA JUGA: HerStory Apresiasi Perusahaan Kosmetik yang Masih Eksis di Kala Pandemi

Dokter Fatimah menambahkan, semakin lama dipakai produk mengandung merkuri akan semakin menumpuk di jaringan kulit dan perlu waktu lama hingga tahunan untuk menghilangkannya.

Meski demikian, ada solusi yang diberikannya. Yang pertama adalah mengonsumsi antioksidan yang tinggi.

BACA JUGA: Cara Alami Atasi Flek Hitam di Wajah

" Supaya logam berat tidak berefek lama karena mengendap di ginjal, juga harus disertai minum air putih yang banyak," tambahnya.

" Jangan lupa diet sehat, konsumsi makanan dengan banyak serat, dan menjalani gaya hidup yang sehat," katanya.

Dia juga menyarankan untuk memilih produk kecantikan yang sudah berizin BPOM, berlabel halal, dan konsultasi ke dokter kulit atau dokter kecantikan.

Dalam memilih kosmetik, dia menyarankan untuk mencari produk yang menyehatkan kulit, bukan sekadar menawarkan kulit putih dan bersinar.

" Kalau diartikan putih tetapi tidak sesuai dengan warna kulit di bagian tubuh lainnya kan jadi lucu," tambahnya.

" Wajah itu ada rona-ronanya, ada rumusnya seperti yang ada di Fitzpatrick. Tidak mungkin wajahnya putih mengilap sementara leher dan tangannya hitam, itu tidak bagus," katanya.

Dari referensi yang pernah dibacanya, memang banyak perempuan Indonesia ingin memiliki kulit yang putih.

" Mereka sebenarnya korban iklan. Di Indonesia kulit putih digadang-gadang lebih cantik, padahal jelas kulit Indonesia, dan Asia Tenggara berbeda-beda" katanya.

Ada suku tertentu yang berkulit putih, tetapi tidak semua. Kita berkulit gradasi, putih sampai sawo matang.

Bombardir iklan yang mengeneralisir cantik itu jika kulitnya putih juga dikritisinya.

" Sebaiknya produsen kosmetik juga harus bijaksana. Jangan beriklan dan membentuk mindset kulit putih itu cantik, tetapi lebih kepada kulit sehat," pungkasnya.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler