jpnn.com, JAKARTA - Mobil dengan transmisi matik memang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia.
Selain mudah dikendarai, pengemudi juga tidak perlu repot memindahkan gigi maupun menginjak pedal kopling.
BACA JUGA: 4 Tips Aman Berkendara Libur Akhir Tahun, Nomor 3 Jangan Diabaikan
Cukup atur tuas ke posisi maju atau D, maka yang perlu dilakukan hanya mengatur pedal gas dan rem saja.
Meski begitu, pemilik mobil harus sering melakukan perawatan pada mobil tersebut.
BACA JUGA: Tak Harus ke Gym untuk Berolahraga, Simak Tips Baru dari Sally Varsly ini
Hal itu agar transimisi matik di mobil itu tetap prima saat berada di jalan.
Pemilik bengkel khusus transmisi matik Samudra Automatic Pirman mengatakan berbagai informasi mengenai merawat transmisi matik mobil.
BACA JUGA: Mobil Nissan Tabrak 3 Motor di Jakbar, 1 Pengendara Terlempar dari Fly Over
Dia menjelaskan bahwa salah satu cara berkendara merupakam cara merawat mobil matik.
"Misalnya seperti selalu mengembalikan tuas ke posisi D ke N atau P pada saat berhenti dalam waktu lama seperti di lampu merah," kata Pirman di Bekasi Timur, Jumat (7/1).
Dia menambahkan, pengemudi juga selalu memposisikan tuas di posisi gigi 1 atau 2 pada saat kondisi macet atau stop and go di jalan menanjak atau menurun seperti di kawasan Puncak, Bogor.
Selain dari cara berkendara, pemilik kendaraan perlu rutin melakukan penggantian oli.
Pirman menyarankan pergantian oli setelah menempuh perjalanan 20.000 km agar kondisi transmisi tetap bersih.
Pirman pun menjelaskan tanda-tanda jika transmisi matik mobil Anda ada masalah.
Pirman mengatakan biasanya mulai dari lemahnya akselerasi kendaraan sebelum perpindahan gigi.
"Kalau sudah terasa ada delay baiknya diperbaiki," kata Pirman.
Menurut dia, harus segera dilakukan pengecekan ke bengkel dan diperbaiki ketika sudah terasa seperti itu ketimbang menunggu hingga kerusakan menjadi lebih parah. (Antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Adu Banteng Pikap vs Truk Besi, Kondisi Mobil Sudah tak Berbentuk, Mengerikan!
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian