jpnn.com, JAKARTA - Asam lambung menjadi salah satu penyakit yang banyak diderita oleh sebagian masyarakat Indonesia saat ini.
Di Indonesia, diperkirakan, jumlah penderita asam lambung mencapai 20 persen dari total populasi, sementara penderita GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) mencapai 4,9 persen atau sekitar 30.154 kasus.
BACA JUGA: 5 Buah yang Aman Dikonsumsi Penderita Asam Lambung
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebagai organisasi yang mewadahi profesi bagi para dokter di Indonesia terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, mendukung pengembangan profesi kedokteran, serta memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kesehatan.
Salah satu edukasi kesehatan itu tentang cara mengobati asam lambung yang dilakukan oleh IDI Banyumas.
BACA JUGA: Redakan Asam Lambung dengan Mengonsumsi 3 Obat Ini
Dikutip dari website idikabbanyumas.org yang merupakan cabang dari IDI penyakit asam lambung, yang sering disebut sebagai gastroesophageal reflux disease (GERD), terjadi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan.
Berikut adalah penyebab dan faktor utama yang berkontribusi terhadap terjadinya penyakit ini meliputi:
BACA JUGA: 3 Buah Pemicu Asam Lambung yang Harus Anda Hindari
1. Melemahnya otot Sfingter Esofagus Bawah (LES)
Penyebab utama asam lambung adalah melemahnya otot sfingter esofagus bawah (LES). Otot ini berfungsi seperti katup yang mencegah asam lambung naik ke kerongkongan. Ketika otot LES melemah, asam lambung dapat dengan mudah mengalir kembali ke atas.
2. Obesitas atau kelebihan berat badan
Kelebihan berat badan dapat memberikan tekanan tambahan pada perut, mendorong asam lambung naik ke kerongkongan. Penting bagi Anda untuk menjaga berat badan serta olahraga ringan setiap hari.
3. Kehamilan
Perubahan hormonal dan tekanan dari janin dapat mengurangi kemampuan LES untuk mencegah refluks. Bagi ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi buah-buahan dan multi vitamin agar lebih sehat.
4. Faktor stres
Faktor terakhir yang menjadi penyebab adanya asam lambung adalah stres. Stres karena bekerja ataupun aktivitas lainnya dapat mempengaruhi pencernaan dan memicu asam lambung. Penting bagi Anda untuk selalu menjaga pola hidup sehat agar menghindari stres secara berlebihan.
Apa saja obat yang tepat untuk dikonsumsi jika mengalami penyakit asam lambung?
IDI Kabupaten Banyumas telah melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengobatan asam lambung yang tepat.
Berikut adalah beberapa obat yang direkomendasikan untuk mengatasi gejala penyakit asam lambung, seperti gastroesophageal reflux disease (GERD) dan gastritis meliputi:
1. Obat Antasida
Promag adalah obat dengan kandungan Hydrotalcite, Mg(OH)2, Simethicone dalam bentuk tablet. Obat ini digunakan untuk mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan kelebihan asam lambung, gastritis, tukak lambung, tukak usus 12 jari.
2. Obat Penghambat Histamin-2 (H2 Blockers)
Salah satu obat ini adalah Hufadine. Hufadine merupakan salah satu obat untuk menangani tukak lambung, ulkus duodenum, dan radang kerongkongan akibat asam lambung yang naik. Hufadine berisi ranitidine yang bisa meredakan sakit maag akibat kadar asam lambung berlebihan. Tiap kaplet Hufadine mengandung 150 mg ranitidine yang berfungsi menurunkan asam lambung.
3. Obat Antasida Doen Sirup
Antasida Doen Sirup bermanfaat untuk mengurangi gejala yang disebabkan oleh kelebihan asam lambung, seperti mual, perih pada ulu hati, atau perut kembung. Antasida Doen Sirup mengandung kombinasi aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida.
Penggunaan obat-obatan ini harus dilakukan sesuai dengan petunjuk dokter atau petunjuk yang tertera pada kemasan. Jika gejala tidak kunjung membaik atau semakin parah, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Jangan lupa mempertimbangkan perubahan gaya hidup dan pola makan yang dapat membantu mengelola gejala asam lambung.(jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Elvi Robiatul, Elvi Robiatul