jpnn.com, JAKARTA - Membangun pagar rumah bukan hanya memisahkan properti Anda dari tetangga, tetapi juga bertujuan meningkatkan keamanan, privasi, dan estetika.
Pagar yang kokoh dan indah dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi penghuni sekaligus menambah nilai estetika pada rumah maupun taman.
BACA JUGA: Inovasi Terbaru PT Mataram Paint dalam Cat Ramah Lingkungan, Ini yang Perlu Diketahui
Sebelum memulai proyek pembangunan atau renovasi pagar, penting untuk menentukan tujuan dan fungsi utama yang ingin Anda capai.
1. Keamanan: apakah pagar digunakan untuk melindungi rumah dari penyusup, hewan liar, atau anak-anak yang bermain di jalan?
BACA JUGA: Bosan di Kantor? Simak 4 Tips Desain Ruangan Agar Karyawan Betah
2. Privasi: apakah pagar digunakan untuk menghalangi pandangan dari luar dan menciptakan privasi bagi penghuni?
3. Estetika: apakah pagar digunakan untuk mempercantik tampilan rumah dan taman dengan desain yang menarik?
Sebuah pagar bisa memiliki satu, dua, bahkan tiga fungsi di atas bersamaan.
Namun, fungsi mana yang menjadi tujuan utama akan mempengaruhi desain pagar yang tepat.
Contohnya pagar di area cluster perumahan yang aman biasanya lebih fokus ke fungsi estetika.
Sebaliknya, rumah di jalan besar akan lebih membutuhkan fungsi keamanan dan privasi.
Memilih Material Pagar yang Tepat
Material pagar yang dipilih akan menentukan ketahanan, keamanan, dan estetika pagar. Berikut beberapa pilihan material yang populer:
1. Kayu
Pilihan klasik yang menawarkan berbagai gaya dan desain minimalis.
Kayu mudah dibentuk dan memiliki berbagai pilihan finishing, tetapi membutuhkan perlindungan ekstra terhadap kelembaban dan serangga.
Karena itu, pemilihan finishing kayu menjadi sangat penting.
Pilih cat berkualitas yang tahan cuaca dengan beragam pilihan warna, seperti EMCO LUX.
2. Besi
Tersedia dalam berbagai bentuk, seperti profil hollow kotak, profil solid bulat, besi tempa, dan sebagainya.
Besi adalah pilihan material yang kuat dan tahan lama, tetapi cukup mahal dan mudah berkarat.
Rahasia agar besi tidak mudah berkarat ada pada pengerjaan finishing yang berkualitas.
Pastikan primer (antikarat), cat, dan thinner yang dipakai menghasilkan lapisan yang tahan lama, seperti set EMCO Primer + EMCO LUX + EMCO Thinner.
3. Beton
Pilihan material paling kokoh dan tahan lama, bebas rayap dan tidak berkarat. Pagar beton punya tantangan berbeda dari material lain.
Desain yang polos memerlukan semen dengan campuran tambahan agar tidak mudah retak, sedangkan desain bertekstur biasanya disukai lumut dan sukar dibersihkan. Buatlah desain yang sesuai kondisi dan kebutuhan Anda secara jangka panjang.
4. Batu bata
Memberikan tampilan klasik dan alami yang cocok sebagai sentuhan tradisional pada desain minimalis.
Pemasangan batu bata bisa divariasi agar memiliki pola yang unik dan pagar tidak seluruhnya tertutup.
Batu bata tahan lama, namun tetap membutuhkan perawatan seperti perekat semen dan proteksi cat pernis antilumut.
5. Batu alam
Kekuatan dan daya tahan batu alam membuatnya menjadi pilihan ideal untuk pagar rumah.
Batu alam yang berpori disukai lumut, tapi bisa jadi cocok untuk nuansa alami.
Pada desain minimalis yang butuh tampilan bersih, gunakan cat pernis antilumut.
Warna dan bentuk batu alam sangat bervariasi dan bisa disesuaikan dengan gaya desain bangunan.
Mempertimbangkan Desain dan Gaya Pagar
Desain pagar harus selaras dengan gaya arsitektur rumah yang telah dibangun dan kondisi daerah sekitar.
Pertimbangkan elemen-elemen seperti:
1. Tinggi pagar: Sesuaikan dengan kebutuhan keamanan dan privasi, serta peraturan daerah setempat.
2. Model pagar: Pilihlah model yang sesuai dengan gaya rumah, seperti pagar solid, pagar berongga, atau pagar kombinasi.
3. Ornamen: Tambahkan ornamen seperti ukiran, tanaman rambat, atau lampu untuk mempercantik pagar.
4. Warna: Pilihlah warna yang sesuai dengan warna rumah, kanopi, dan taman Anda.
Seperti halnya bangunan, pagar juga memiliki aspek fungsi dan estetika.
Keduanya sama-sama penting dan tidak boleh diabaikan.
Praktisi branding & design Lia Sidik PhD mengatakan desain yang baik adalah yang menjadi solusi untuk masalah yang ada.
"Jangan hanya mengikuti tren, karena apa yang sedang tren belum tentu sesuai dengan situasi dan kondisi Anda," kata Lia Sidik membagikan tips.
Menurut Lia Sidik, solusi desain yang tepat adalah yang menjawab aspek fungsi dan estetika dengan optimal. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi