jpnn.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berupaya mencari solusi untuk mengantisipasi mewabahnya virus corona saat ini.
Salah satu upayanya dengan mencontoh negara Korea Selatan dalam menangani wabah virus mematikan tersebut.
BACA JUGA: Ganjar Pranowo: Saya Akan Laporkan ke Polisi
"Pengalaman di Korea, maskernya sehari diproduksi 10 juta, dinaikkan 14 juta per hari dan harus. Kita mesti tiru itu," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai rapat evaluasi perkembangan Corona di ruang Lapor Gubernur Jateng, Kantor Gubernur, di Semarang, Rabu (18/3).
Menurut Ganjar, pemprov juga menambah persediaan hand sanitizer yang selama ini terbatas produksinya lantaran persediaan alkohol yang menipis.
BACA JUGA: Cek Musala dan Sekolah, Ganjar Berkeliling dengan Sepeda
Ini dilakukan dengan memproduksi sendiri menyusul di beberapa perguruan tinggi dan SMK menemukan berbagai bahan lain jadi sanitizer.
"Ini kesempatan bangsa ini mandiri. Ini kesempatan bangsa ini berdikari," harapnya.
BACA JUGA: Ganjar Meliburkan Semua Sekolah di Jateng, Kecuali yang Satu Ini
Ganjar juga memantau langkah kuratif yaitu suatu serangkaian kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, hingga pengurangan penderitaan akibat penyakit, dan pengendalian penyakit.
Seperti terus memantau perkembangan kuratif berupa mendata persoalan penyediaan alat kuratif yang saat ini masih kurang.
"Sekarang kami meminta untuk dicari PIC (person in charge) siapa, contact person-nya siapa, terus kami meminta kapasitas yang ada di sana berapa. Intinya satu, kami akan sedikit memaksa agar peralatan-peralatan untuk kuratif ini, terutama alat pelindung diri (APD) ini, ada," beber dia.
Termasuk juga masker, baju astronaut, hingga Virus Media Transfer (VTM). Menurutnya, Jateng butuh banyak VTM.
Karena itu, pemprov juga terus mencari siapa yang bisa memproduksi banyak VTM."Kita akan paksa untuk produksi lebih banyak," kata dia.
Bahkan bila nanti keputusan otoritasnya di kementerian, Ganjar akan bicara langsung dengan kementerian.
"Intinya, hari ini masker, APD yang baju, VTM harus diproduksi banyak. Negara harus memproduksi banyak. Tekan seminim mungkin harga sehingga bisa dilakukan efisiensi," ungkapnya.
Pemerintah daerah juga sudah siap dengan perubahan anggaran atau mendahului anggaran kaitannya penanganan dari antisipasi mewabahnya Corona. Hal itu juga telah diperintahkan Mendagri.
Adapun langkah preventif yang juga dilakukan yaitu akan libatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, relawan cerdas dan pintar.
"Tentu mereka harus paham tentang Covid-19 agar mereka bisa melakukan sosialisasi," tambahnya.
Sebab, kata Ganjar, pihaknya butuh warga yang bisa menjelaskan di seluruh pasar, minimal bisa cuci tangan di pasar.
Menurut dia, hal itu penting sekali. Bahkan juga hal itu bisa tersampaikan ke tingkat RT, RW, dan tokoh desa.
"Mereka diharapkan melakukan isolasi kecil di desa. Tentu dengan melakukan gerakan bersih desa sehingga selain bisa menangani Covid-19 juga demam berdarah dengue (DBD)," pungkasnya.
Redaktur & Reporter : Natalia