jpnn.com, PALANGKA RAYA - Kasus obesitas yang dialami Titi Wati, 37, wanita tergemuk di Kalimantan Tengah, masih menjadi perbincangan hangat di masyarakat.
Perempuan warga Jalan G. Obos XXV Gang Bima Palangka Raya itu memiliki berat badan 220 kg.
BACA JUGA: Akupunktur Efektif untuk Atasi Obesitas?
Banyak masyarakat yang masih penasaran dan bertanya kenapa berat ibu satu orang anak tersebut memiki badan yang begitu besar. Bahkan untuk mengangkatnya saja harus mengerahkan puluhan anggota Tagana.
Sebelum operasi, Kalteng Pos Online (Jawa Pos Group) sempat berbincang dengan Titi Wati. Ia mengatakan kegemukan dirinya sudah berlangsung selama enam tahun. Diakibatkan sering meminum dingin (es), cemilan dan gorengan.
BACA JUGA: Tidur Berkualitas Sejak Dini Bikin Tubuh Ramping Saat Remaja
Namun menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng Suyuti Syamsul, jika hanya sering mengkonsumsi air dingin (es) tidak terlalu berpengaruh dengan berat badan.
Karena kandungan di dalam air es itu netral. “Jadi kalo keseringan minum air es lalu gemuk, itu hanya mitos,”jelasnya.
BACA JUGA: Hati-hati, Ini 10 Makanan Pemicu Obesitas
Kacuali air es tersebut dicampurkan sirup, atau dicampurkan dengan buahan dan dijadikan jus. Bisa saja Titi Wati gemuk karena berlebihan mengkonsumsi yang manis-manis.
Di lain tempat Kalteng Pos Online berhasil menemukan fakta baru. Ternyata Titi Wati tidak hanyak mengkonsumsi air es saja. Melainkan sering mengkonsumsi jus dengan jumlah yang banyak.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Yanto Kaka Titi Wati, Jumat (17/1). Ia mengatakan adiknya tersebut sering meminum jus buah baik yang dibeli maupun yang dibuat sendiri.
"Yang saya tahu, Titi Wati minum jus setiap hari tiga sampai empat kali, " bebernya, saat berada di Rsud Doris Sylvanus Palangka Raya.
BACA JUGA: Pakar Gizi Ungkap Pemicu Obesitas yang Dialami Titi Wati
Ia menambahkan Titi Wati sekali minum Jus, bisa tiga gelas. Hanya sekali duduk atau sekali minum.
Sebelumnya Titi Wati sempat mengatakan jika minum jus hanya beberapa kali sedot, satu gelas jus langsung habis. (idu/ctk)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Benarkah Faktor Emosi Bisa Picu Obesitas?
Redaktur & Reporter : Soetomo