jpnn.com - JAKARTA - Ketua tim pemenangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla, Tjahjo Kumolo mengungkap, dalam rekening yang dibuka tim sukses pasangan ini di tiga bank nasional, terdapat sekitar Rp 9 miliar dana siluman.
Dana tersebut disebut siluman karena tidak bisa dipertanggungjawabkan siapa penyumbangnya. Sementara sesuai aturan yang dibolehkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), penyumbang harus punya identitas jelas.
BACA JUGA: Di Pondok Pesantren, Jokowi Curhat Diserang 23 Isu Fitnah
"Sampai hari ini dana sumbangan masyarakat hampir mendekati Rp 40 miliar, tapi ada Rp 9 miliar yang tak bisa dipertanggungjawabkan," kata Tjahjo dalam seminar bertajuk "Peluang Capres 2014' yang diadakan mahasiswa magister ilmu komunikasi Universitas Mercu Buana di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (12/6).
Menurut Tjahjo, karena dana itu tidak bisa dipertanggungjawabkan, maka tim pemenangan Jokowi-JK akan menyerahkan dana itu ke negara.
BACA JUGA: KPK Periksa Politikus Partai Golkar untuk Kasus Hambalang
Diakuinya bahwa perhatian rakyat untuk pasangan Jokowi-JK sangat besar. Sebab ada yang menyumbang mulai dari Rp.1.000, Rp. 5.000 sampai Rp 1 miliar.
"Dana (siluman) itu akan kita kembalikan ke negara. KPU mengharuskan penyumbang identitasnya jelas dan bisa dipertanggungjawabkan, tidak bisa hamba allah," jelasnya disambut tawa peserta seminar.
BACA JUGA: Kunjungi Pesantren, Jokowi Sebar Foto Naik Haji
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan itu berterimakasih dan mengapresiasi besarnya dukungan masyarakat untuk pasangan Jokowi-JK. Dukungan relawan yang spontanitas untuk pasangan ini luar biasa massif.
Tjahjo juga memastikan mulai minggu ini seluruh struktur partai pengusung Jokowi-JK mulai turun ke lapangan untuk mengorganisir elemen masyarakat di daerah pemilihan masing-masing memenangkan Jokowi-JK, termasuk kader partai yang jadi kelapa daerah ditunjuk sebagai koordinator pengawas di wilayahnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Elektabilitas Jokowi-JK Meningkat, Serangan Kubu Prabowo-Hatta Makin Kuat
Redaktur : Tim Redaksi