jpnn.com, JAKARTA - Mendagri Tjahjo Kumolo menyatakan 70 persen Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) di Indonesia, mengalami kerugian. Bahkan, kata dia, kerugian juga dialami PDAM di Jakarta.
Hal itu diungkapkan Tjahjo setelah menghadiri acara Kemendagri dengan tema "Peran Pemerintah Daerah dalam Upaya Peningkatan Pelayanan Publik" di Grand Hotel Paragon, Jakarta Pusat, Rabu (28/8).
BACA JUGA: Ketahuilah, 70% PDAM Mengalami Kerugian
"Masa air, kok, bisa rugi. DKI saja, ya rugi," ucap Tjahjo.
Tjahjo menduga, pengelolaan keuangan PDAM masih buruk sehingga terjadi kerugian. Eks Sekjen PDI Perjuangan itu mensinyalir terjadi bagi-bagi uang hasil keuntungan PDAM.
BACA JUGA: PA 212 Minta Mendagri untuk Mendengar Amanat Habib Rizieq Shihab
"Pengelolaannya, contoh kalau PDAM, harusnya untung, tetapi untungnya dibagi-bagi. Ya, entah dibagi oleh siapa, saya enggak ngomong, ya,” kata Tjahjo.
BACA JUGA: MenPAN-RB: PNS Akan Lebih Bahagia Hidup di Ibu Kota Baru
BACA JUGA: FPI : Tjahjo Kumolo Perlu Tulis Tesis Dahulu soal Pancasila
Tjahjo berujar, pemerintah pusat mendapatkan efek negatif ketika PDAM merugi. Hampir setiap tahun pemerintah pusat menyuntik dana bagi PDAM.
Pemerintah pusat setidaknya menyuntikkan dana Rp 5 Triliun per tahun agar PDAM tidak tutup buku. Ke depan, lanjut dia, BUMD diharapkan tidak terus merugi.
"Air itu adalah kunci utama sebuah daerah. Air itu harus bisa mencukupi, air minum yang bersih untuk penduduknya. Itu kok bisa rugi," timpal dia. (mg10/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendagri Sebut Infrastruktur Ibu Kota Baru Mulai Dibangun Tahun Depan
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan