jpnn.com - JAKARTA – Anggota Komisi X DPR Popong Otje Djundjunan menyarankan sebelum mengganti para rektor perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia dengan warga negara asing (WNA), akan lebih baik Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) diganti terlebih dahulu dengan orang asing.
“Selasa, 7 Juni 2016, Komisi X akan rapat dengan Menristekdikti. Kalau benar menterinya itu bilang rektor PTN diganti dengan orang asing, saya akan sarankan menteri itu terlebih diganti dengan menteri warga negara asing,” kata Tje Popong, saat dihubungi wartawan, Jumat (3/6).
BACA JUGA: Komisi VI DPR Segera Panggil Dirut Air Nav, Ini Alasannya
Sikap blak-blakan tersebut, lanjutnya, akan dia lakukan karena dirinya sama sekali tidak punya kepentingan.
“Saya akan blak-blakan, karena tak ada kepentingan, tidak ingin jadi rektor, tidak ingin jadi menteri, hanya ingin jadi wakil rakyat yang baik," tegasnya.
BACA JUGA: Akbar Minta Petunjuk Habibie
Menurut politikus Partai Golkar ini, problem mendasar kepemimpinan di Indonesia adalah salah menempatkan orang.
“Padahal, setiap orang, kalau menempati tempat yang tepat, pasti sukses. Kalau menempati tempat yang sesuai dengan kemampuannya, yang sesuai dengan bakatnya, pembawaannya, pasti akan jadi sesuatu," tegasnya.
BACA JUGA: Kapal Perang TNI AL Ikuti Latihan Multilateral di Hawai
Tje Popong justru mempertanyakan, apakah memang presiden memberi tanggungjawab kepada Menristekdikti yang bicara ganti rektor ini sudah sesuai dengan keahliannya dan menteri yang menugaskan rektor di PTN sekarang cocok dengan bakatnya.
“Untuk menjawabnya butuh penelitian dan survei. Apakah memang rektor-rektor yang ditempatkan oleh menteri itu memang tidak sesuai dengan latar belakangnya, atau presiden salah menempatkan menterinya,” ujar anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Barat I ini.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendagri Bantah Ada Kebangkitan PKI
Redaktur : Tim Redaksi