BACA JUGA: Guruh Merasa Dihambat Lewat SK DPP PDIP
Taufik menegaskan bahwa suara untuk Megawati riil berasal dari bawah
BACA JUGA: Golkar Jangan Main Mata dengan Penguasa
“Kongres PDIP sudah selesaiBACA JUGA: Wacana, AMPI Digabung dengan AMPG
Kalau mau ketua umum silahkan rebut suara 7000 pengurus anak cabang (PAC)Kalau sanggup rebut simpati 3600 PAC harapannya besarKarena kita prosesnya dari bawah, PAC yang paling menentukanCabang tinggal bawa hasil konfercabGak perlu ribut-ribut lagi,” kata Taufiq seusai menerima Dubes Argentina Javier ASanz de Urguiza.Soal keinginan Guruh maju sebagai calon Ketua Umum PDI-P, Taufik meminta adik iparnya itu tidak hanya berwacana di media saja, tetapi juga melakukan upaya kongkrit dengan menggalang dukungan dari masa akar rumput PDIP.
“Boleh-boleh saja Mas Guruh mencalonkan tapi kalau mau meramaikan ya datangi PAC, bukan di koranItu bukan gaya PDIPRamaikanlah di desa dan kecamatan,” tandas Taufik
Sebelumnya, Guruh Soekarnoputra menuding keberadaan Surat Keputusan (SK) DPP No 435/KPTS/DPP/XI/2009 tentang pedoman pencalonan nama ketua umum melalui pelaksanaan rapat Pengurus Anak Cabang (PAC), Konfercab, Konferda dan Kongres III PDI-P merupakan upaya untuk mengganjal pencalonannya sebagai calon ketua umum PDIPMenurut Guruh, SK itu harus dicabut karena bertentangan dengan AD/ART PDIP
Lebih lanjut Guruh menuding keberadaan pasal 12 ayat 1 huruf g SK DPP No 435/KPTS/DPP/XI/2009 yang menyatakan bahwa rapat PAC berwenang untuk mengusulkan satu nama calon ketua umum partai yang memenuhi persyaratan dan kriteria yang ditetapkan partaiPasal itu, ujar Guruh, jelas melanggar AD/ART PDI-P.
Menurut Guruh, adanya SK DPP itu maka suara PAC tentang nama calon ketua umum selain Megawati sengaja dipotong dari bawah"Saya mendapat laporan, banyak PAC yang ditekan dengan ancaman dan uang, pokoknya harus pilih Mega karena dia masih mauIni kan bentuk-betuk kecuranganKalau kongres PDI-P nanti diwarnai kecurangan maka hasilnya tidak sah," kata Guruh.(ara/aj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PPP Tak Tergiur Calon Kaya
Redaktur : Antoni