TKA China Terus Masuk Indonesia, Protes Masyarakat Seakan tak Didengar Pemerintah

Selasa, 18 Mei 2021 – 05:01 WIB
Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay sangat menyayangkan pemberian izin masuk kepada warga negara asing (WNA) China ke Indonesia di tengah situasi pandemi Covid-19.

Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) di DPR itu mengatakan kedatangan WNA China ini tentu dikhawatirkan berpotensi membawa virus corona.

BACA JUGA: LaNyalla Minta Penjelasan Pemerintah Terkait Masuknya TKA China ke Indonesia

Belum lagi, kata dia, masuknya WNA China itu dimaksudkan untuk bekerja di Indonesia, sementara di dalam negeri ada banyak pemutusan hubungan kerja (PHK) maupun pekerja yang dirumahkan.

"Mengapa pekerjaan yang tersedia tidak diprioritaskan bagi WNI? Apa sih jenis pekerjaan yang mesti membutuhkan TKA China? Kementerian Ketenagakerjaan perlu terbuka terkait masalah ini," kata Saleh, Senin (17/5).

BACA JUGA: 352 WNA China Masuk ke Indonesia, Syarief Hasan Mempertanyakan Kebijakan Pemerintah

Lebih lanjut dia juga menilai jawaban Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait kedatangan tenaga kerja asing (TKA) China ini tidak tepat.

Menurut dia, persoalannya bukanlah pada jenis pesawat yang WNA China itu gunakan, tetapi mengapa mereka ini masih terus-terusan diperbolehkan masuk.

BACA JUGA: Said Iqbal: Buruh Mudik Mengendarai Motor Diadang, TKA China dan India Datang Naik Pesawat Sewaan

"Mau pakai pesawat reguler, pesawat carter, atau pesawat pribadi sekalipun, tetap dipertanyakan masyarakat. Sebab, masyarakat berharap agar kedatangan TKA asal China ini dihentikan terlebih dahulu. Jika nanti pandemi ini telah berlalu, maka baru dipikirkan lagi," jelasnya.

Adapun pekerjaan yang mungkin perlu dilanjutkan, bisa saja diberikan kepada pekerja lokal. Sebab, Saleh yakin pekerja warga negara Indonesia (WNI) bisa mengerjakannya.

Wakil ketua Mahkamah Kehormatan DPR itu menyatakan bahwa sangat disayangkan protes dan penolakan masyarakat seakan tidak didengar oleh pemerintah.

“Makin ditolak, malah makin banyak yang datang. Sekali penerbangan bahkan bisa membawa ratusan rombongan,” ungkap Saleh.

Dia menyarankan perlu dikalkulasi untung rugi menggunakan TKA ini di Indonesia. Sebab, Saleh sejauh ini belum pernah mendengar bahwa kedatangan mereka meningkatkan pemasukan negara.

“Setidaknya, saya belum pernah membaca laporan bahwa mereka berkontribusi dalam meningkatkan APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara,” ujar dia.

Menurut Saleh, kalau kontribusinya tidak signifikan, sebaiknya dihentikan saja dulu sementara demi keamanan warga masyarakat.

“Apalagi, belakangan ini peningkatan jumlah yang terpapar covid-19 semakin tinggi,” kata legislator Dapil II Sumatera Utara (Sumut) itu. (boy/jpnn)

 

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler