jpnn.com, JAKARTA - PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk. (TKDN) berlokaborasi dengan O-City penyedia pengumpulan tarif otomatis dari BPC menghadirkan sistem manajemen Fleet Management System berbasis Account Based Ticketing (ABT) pertama di Indonesia.
Kerja sama ini sebagai bentuk komitmen perusahaan untuk memanfaatkan teknologi informasi terintegrasi, salah satunya di industri transportasi.
BACA JUGA: Kemenhub Targetkan 29 PSN Transportasi Rampung hingga 2024
Presiden Direktur PT Teknologi Karya Digital Nusa, David Santoso mengatakan sistem ABT dari O-City memungkinkan masyarakat bisa menggunakan berbagai metode pembayaran, termasuk open-loop, closed-loop, QR-code dan mobile e-wallet, sehingga menghadirkan tingkat kenyamanan baru.
Menurut dia, kolaborasi ini menjadi evolusi sistem pengumpulan tarif, dari tiket berbasis kartu menjadi akun yang terintegrasi dan terpersonalisasi.
BACA JUGA: Amanat & Organda Tuntut Keberpihakan PT Amman Mineral kepada Pengusaha Transportasi Lokal
"Artinya sebuah kartu bisa dikenali kepemilikannya dengan cara didaftarkan melalui aplikasi, sehingga segala transaksi pengguna bisa dicatat dan terdokumentasikan," ungkap David Santoso dalam siaran persnya, Rabu (14/6).
Dia menambahkan solusi tiket canggih ini akan merevolusi infrastruktur transportasi Indonesia sekaligus memperluas jangkauan layanan PT TKDN di semua aspek mobilitas, termasuk transportasi, yaitu angkutan umum massal, perparkiran, sistem jalan berbayar, dan otomatisasi gerbang tol.
BACA JUGA: Miliki TKDN 81,9 Persen, HerbaAsimor Diapresiasi Jokowi
"Kami bertujuan untuk memperkenalkan solusi pemungutan tarif yang canggih ini ke seluruh negeri dan mendorong negara ini untuk menjadi multi-penyedia layanan kota yang penting," tuturnya.
"Menerapkan sistem ABT mencerminkan komitmen teguh kami untuk meningkatkan mobilitas dan memajukan agenda pembayaran nontunai di Indonesia," sambung dia.
Sementara itu, SVP solusi kota pintar dan transportasi di BPC, Tokhir Abdukadyrov menambahkan pihaknya percaya pada potensi PT TKDN untuk menawarkan solusi ABT AFC yang inovatif dan modern untuk operator angkutan umum, pemerintah kota, dan Kementerian Perhubungan.
Ini adalah inisiatif yang tidak diragukan lagi akan mendorong mobilitas negara ke depan, meningkatkan infrastruktur transportasi Indonesia di semua bidang - mulai dari transportasi umum hingga parkir, tol, dan lainnya.
"Kami membawa komuter lebih dekat ke ekosistem kota pintar. Kami sangat percaya pada tim PT TKDN yang ambisius dan kemampuan mereka untuk mengembangkan," kata dia.
Sistem ABT sendiri memiliki beberapa fitur utama di antaranya, tarif terpusat, produk/langganan prabayar, distribusi subsidi, perencanaan perjalanan dan pelacakan kendaraan, dan portal dan aplikasi.
“Sistem yang terintegrasi dan terpersonalisasi akan memudahkan tak hanya bagi pemerintah dan operator tapi juga penumpang. Penumpang juga tidak perlu lagi khawatir ketika kartu hilang atau tertinggal,” jelas David.
Sistem ABT membantu penyedia transportasi beralih dari sistem ticketing konvensional yang melibatkan tiket kertas, tiket magstripe atau pembayaran tunai dan beralih ke sistem pembayaran transportasi yang terintegrasi dan modern yang menjadikan perjalanan masyarakat terasa lebih mulus (seamless).
Bagi operator, sistem seperti itu sangat bermanfaat karena biaya operasional lebih rendah dibandingkan dengan pembayaran angkutan perkotaan saat ini yang sudah menggunakan kartu nontunai, tetapi memerlukan pemrograman ulang yang konstan.
“Saat ini, perusahaan berhasil menyelesaikan penerapan lokal untuk sistem ABT di beberapa kota dan kini siap untuk peluncuran nasional,” tandas David. (ddy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamat: Kebijakan Transportasi Lebaran Tak Boleh Ganggu Angkutan Logistik
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian