TKI Asal Blitar Bunuh Diri di Taiwan

Tubuh Tergantung di Toilet RS

Sabtu, 05 Januari 2013 – 10:58 WIB
JAKARTA - Kematian Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri kembali terjadi. Kali ini, seorang TKI di Taiwan ditemukan tewas bunuh diri.
   
Kepala Badan Nasional Perlindungan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat mengatakan, TKI yang tewas di Taiwan itu bernama Eni Dwi Ningsih asal Blitar, Jatim. Informasi tersebut, kata Jumhur, diperoleh dari petugas BNP2TKI di Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei bernama Dwi Anto. "Menurut Dwi, dia melihat sendiri di Rumah Sakit Luo Dong Shen Mu Taipei," ujarnya di Jakarta, kemarin.
   
Menurutnya, Eni bunuh diri di dalam toilet rumah sakit dengan kondisi pintu kamar terkunci dari dalam. Eni ditemukan tewas dalam kondisi bersimbah darah pada Rabu pagi, 26 Desember 2012. Di tubuhnya ditemukan beberapa luka seperti bekas tusukan di leher sebelah kanan, dan perut sebelah kanan. Di dekat jenazah Eni juga ditemukan sebuah pisau yang masih berlumuran darah.
  
"Tapi cerita itu merupakan versi agennya di Taipei. Kami sendiri belum mendapat keterangan resmi dari aparat atau pemerintahan di sana. Yang jelas, jenazahnya sudah diotopsi pihak rumah sakit dan segera dipulangkan ke Indonesia. Saat ini, kami masih menunggu surat kuasa dari keluarga korban di Blitar," ucap Jumhur.
   
Eni diberangkatkan secara legal ke Taiwan pada 2011 oleh Perusahaan Penempatan TKI Swasta PT Mulia Laksana Sejahtera, dan ditampung oleh agensi Hung Tai. Di sana, ia bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah majikannya, Chen Cheng Tsin, di I-Lan County
   
Sementara itu, Menlu Marty Natalegawa mengatakan, selama tahun 2012, ada peningkatan perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri. "Pada 2013, perlindungan WNI akan tetap menempati agenda prioritas diplomasi. Kemlu juga telah membuat grand design perlindungan WNI di luar negeri," katanya di gedung Kemenlu, kemarin (4/1).
  
Marty memaparkan, selama tahun 2012, terjadi penurunan jumlah kasus yang menimpa WNI di luar negeri, hingga 50 persen. Setidaknya pada tahun 2012, tercatat 19.218 kasus. Jumlah tersebut menurun dibanding tahun sebelumnya, di mana jumlah kasus mencapai 38.880.
Rinciannya, kasus WNI non TKI sebanyak 556, sementara sebanyak 681 kasus merupakan masalah TKI sektor fomal. "Sedangkan kasus yang melibatkan TKI di sektor Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) mencapai 5.824 kasus. Kasus yang menimpa TKI di kapal ada 332," ujarnya.
   
Mantan Dubes RI untuk Inggris tersebut juga mengungkapkan bahwa sebanyak 291 WNI masih terancam hukuman mati. Pemerintah, katanya, telah berhasil membebaskan 110 WNI dari ancaman hukuman mati. "Dari jumlah tersebut, 33 orang di antaranya dibebaskan murni dan sudah kembali ke tanah air," ungkapnya.
  
Selain itu, Marty juga memaparkan jumlah WNI yang berhasil dievakuasi dari daerah konflik serta WNI yang dideportasi. Dari wilayah konflik Suriah, sebanyak 1.496 WNI berhasil dievakuasi. Sementara sebanyak 2.230 WNI direpatriasi karena overstayer di Arab Saudi. Di Yordania, sebanyak 683 TKI juga direpatriasi. "Sementara WNI yang dideportasi ada 7135 orang," ujarnya. (ken/nw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kantor Desa dan Kecamatan Ikut-Ikutan Pungli

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler