jpnn.com, JAKARTA - Petugas pesawat bernama Andi kaget bukan main saat membersihkan toilet pesawat Etihad dengan nomor penerbangan EY 474 Sabtu (6/1).
Dia menemukan mayat bayi yang masih merah di tempat sampah toilet pesawat yang terbang dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), tersebut.
"Janin ditemukan sekitar pukul 18.00 WIB oleh petugas kebersihan bernama Andri," kata Kapolres Metro Bandara Soekarno-Hatta Kombespol Yusef Gunawan.
BACA JUGA: Bayi Cantik Dibuang ke Tempat Sampah
Polisi perwira menengah itu mengungkapkan, bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut diduga putra Hani binti Kahid Uta.
Dia adalah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang baru pulang dari Abu Dhabi.
BACA JUGA: Seks Bebas Marak, Jumlah Kasus Pembuangan Bayi Melonjak
"Ada kemungkinan-kemungkinan, potensi yang disampaikan. Kami akan dalami dengan pihak-pihak mana saja," ucapnya.
Bayi tidak berdosa itu diperkirakan dibuang ketika pesawat dalam perjalanan dari Abu Dhabi menuju Bangkok, Thailand.
BACA JUGA: Bayi Cantik Ini Dibuang Orang Tua Depan Musala
Pesawat tersebut memang transit dulu di Negeri Gajah Putih sebelum melanjutkan perjalanan ke Jakarta.
Apa indikasi Hani ibu bayi? Empat jam setelah pesawat terbang dari Abu Dhabi pada pukul 02.20 waktu setempat, Hani mengeluhkan sakit.
Dia juga mengalami pendarahan. Karena kondisinya cukup parah, kru pesawat memindahkan dia ke kelas bisnis agar bisa beristirahat dengan lebih baik. Dia pun mendapat bantuan oksigen.
Saat pesawat singgah di Bandara Don Mueang, Bangkok, Hani disarankan untuk tidak melanjutkan perjalanan ke Jakarta.
Hani diminta air crew untuk dirawat di Bandara Don Mueang. Sebelum turun ke Bandara Don Mueang, Hani sempat ke toilet pesawat Etihad.
Rangkaian peristiwa itulah yang membuat polisi yakin bayi yang dibuang tersebut adalah bayi Hani.
Yusef mengungkapkan, setelah penemuan bayi, penyelidik langsung berkoordinasi dengan pihak Bandara Don Mueang dan Etihad.
Penyelidik meminta Hani untuk diterbangkan ke Indonesia.
Hani terbang menggunakan maskapai AirAsia QW 253. Perempuan kelahiran Cianjur, Jawa Barat, itu tiba di T2 sekitar pukul 00.25 Minggu (7/1).
"Kami menyediakan satu ambulans untuk membawa H ke klinik bandara," jelas mantan Wadirkrimum Polda Metro Jaya itu.
Setelah Hani tiba di Jakarta, polisi melakukan serangkaian penyelidikan lanjutan.
Yusef menuturkan, pihaknya telah mendatangkan dokter untuk memeriksa Hani dan bayi yang dibuang.
Berdasar pemeriksaan dari tim medis, bayi berusia 9 bulan.
Selain dari segi medis, polisi memeriksa kelengkapan administrasi Hani. Menurut Yusef, Hani merupakan TKI legal.
"Kami cek surat-suratnya lengkap kok. Hani bekerja di Abu Dhabi sudah empat tahun ini," ujarnya.
Kendati demikian, dia mengaku belum belum bisa memeriksa Hani lebih dalam. Sebab, kondisi Hani masih lemah.
"Polisi harus menunggu kondisi Hani membaik," tambahnya.
Langkah ke depan, Yusef menyatakan, pihaknya bersurat kepada PT Angkasa Pura II dan maskapai Etihad.
"Kami akan melakukan rekonstruksi ulang di tempat kejadian," jelasnya.
Apakah Hani telah dijerat pidana? Yusef mengatakan belum bisa menyampaikan hal tersebut. Yang pasti, kata dia, Hani belum dikenai pasal apa pun.
"Kami masih harus memeriksa banyak pihak," paparnya.
Hingga kini kondisi Hani masih lemah. Dia masih dirawat di kantor kesehatan pelabuhan (KKP) internasional di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pantauan Jawa Pos, hanya keluarga yang diizinkan masuk.
Kenapa Hani sampai tega membuang bayinya di tempat sampah toilet pesawat, ada potret masih maraknya permasalahan buruh migran asal Indonesia.
Kemungkinannya, Hani malu membawa anak dari luar negeri karena ayahnya tidak jelas. Bisa jadi itu disebabkan hubungan gelap atau pemerkosaan.
Ada banyak kasus tenaga kerja asal Indonesia mendapat perlakuan yang tidak semestinya sehingga hamil. (sam/and/lyn/tau/c10/ang/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wanita Pucat dan Lemas, Habis Buang Bayi di Toilet RS?
Redaktur & Reporter : Natalia