TKI, Diajarkan Masakan Negara Tujuan

Kamis, 25 November 2010 – 05:45 WIB
PALEMBANG - Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Palembang melakukan tinjauan ke jasa penyalur tenaga kerja ke luar negeri (TKI) atau ke Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS), PT Citra Karya SejatiDi tempat itu, pihak BP3TKI tak menemukan adanya pelanggaran atau sudah sesuai prosedural.

"Tempat ini sudah sesuai prosedural," ujar Chairil Anwar, Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI Palembang, seperti yang dilansir Sumatera Ekspres (Grup JPNN), Kamis (25/11)

BACA JUGA: Ditahan KPK, Tetap Diangkat jadi Walikota

Di tempat itu, beberapa calon TKI yang akan diberangkatkan semakin memantapkan pelatihannya


Bahkan, salah seorang petugas BP3TKI yang juga ikut melakukan tinjauan mengatakan, Bahasa Inggris yang dikuasai calon TKI sudah baik

BACA JUGA: Buku Tes CPNS Laris Manis

"Saya tadi sempat heran dengan Bahasa Inggris yang digunakan saat saya bertanya menggunakan bahasa Inggris," ungkap salah seorang petugas BP3TKI tersebut.

Dikatakan N I Kesuma, Managing Director PT Citra Karya Sejati, ditempatnya menyalurkan TKI dari bidang formal dan informal
Ditempatnya juga menyediakan balai latihan kerja luar negeri (BLKLN) yang letaknya di Kenten

BACA JUGA: Awas Bromo, Lautan Pasir Steril

"Ditempat itu, kita mengajarkan cara memasak, mengasuh, pembersihan dan sebagainya," ujar Kesuma.

Dalam pelatihan, pengajaran dilakukan oleh eks PT Citra Karya Sejati yang sudah kembali ke tanah air selama beberapa tahun"Yang kembali kan sudah memiliki kebun dan usaha yang bisa diandalkanNah, karena mereka memiliki pengalaman ke luar negeri, kita mintakan juga untuk memberikan pelatihan pada yang ingin beragkat ke luar negeri," tambahnya.

Dalam pelatihan dan pengajaran yang diberikan disesuaikan dengan penempatan TKI tersebutPihaknya sendiri memberangkatkan TKI ke 4 negara, yakni, Singapura, Hongkong, Brunei Darussalam dan Taiwan

"Misalnya dari budaya, bahasa hingga ciri khas makanan di empat negara tersebutMisalnya di Singapura nggak suka pakai vitsin dan di Taiwan bisa menggunakan tambahan jahe untuk masakannya," ungkap Kesuma lagi.

Pihaknya tidak memberangkatkan TKI ke Malaysia, karena sedang dalam moratorium oleh pemerintah pusatSelain itu, moratorium juga berlaku ke negara Kuwait dan Qatar"DI tiga negara itu, kita tidak melakukan pengiriman," jelasnya.

Bahkan, untuk menjadi TKI melalui jasanya, cukup sulitYakni, harus melewati beberapa hal yang dianggap pentingSeperti, izin dari orang tua, ijazah dan sebagainya, kemudian melewati medical check-up, psikotes dan baru masuk asrama melakukan pembelajaran"Kalau tidak lulus di salah satunya, maka kita tidak menerimanya," tambahnya.

Nah, sedangkan sektor formal katanya, tidak perlu ada pelatihan khususMereka akan mendapatkan buku panduan khusus dan pembelajaran bahasa di negara tujuan"Untuk sektor formal kan, kerjanya di pabrik, jadi mereka bisa dirumah saja tanpa melakukan pelatihan," tambahnya.

Dalam setahunnya, pihaknya memberangkatkan 1.000 orangHingga Oktober 2010 ini, pihaknya sudah membernagkatkan sekitar 800 orang lebihUntuk penyaluran tenaga kerja, pihaknya bekerjasama dengan salah satu agency di negara tujuan"Kita punya agency yang bertanggung jawab pada TKI," tukasnya(mg44)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Buka Klinik Pencegahan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler