jpnn.com - BANYUWANGI - Kondisi Sihatul Alfiyah, 24, TKI asal Dusun Rumping, Desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi masih mengkawatirkan. Hingga saat ini dia dalam keadaan koma dan dirawat di Rumah Sakit (RS) Chi Mei Medical Centre di Liouying, Taiwan.
Suhardi, suami Sihatul Alfiyah mengungkapkan bahwa selama bekerja di Taiwan, istrinya mendapat perlakuan kasar. Bahkan, apa yang dikerjakan di sana tidak sesuai dengan perjanjian awal dengan agen penyalur TKI.
BACA JUGA: TKI Koma Dihajar Majikan
Menurut Suhardi, istrinya menjadi TKI di Taiwan secara resmi melalui PT Sinergi Binakarya, Malang, sejak 15 bulan lalu. Saat hendak berangkat, dia ditawari menjadi pembantu rumah tangga (PRT). "Ternyata di Taiwan dia bekerja di kandang sapi,'' ungkapnya seperti dilansir Radar Banyuwangi.
Selain tidak sesuai dengan kontrak, jam kerjanya dianggap terlalu lama. ''Dia bekerja mulai pukul 03.00 hingga pukul 22.00, siang ada istirahat sebentar,'' paparnya.
BACA JUGA: Anggap PT Akal-akalan Partai Besar
Suhandik yakin istrinya yang kini sakit dan koma di rumah sakit itu disebabkan kekerasan yang diterima dari majikan. Dia juga berharap agen yang memberangkatkan Sihatul bertanggung jawab. ''Istri saya harus bisa kembali dengan cepat. Saya menuntut kondisinya sehat seperti dulu,'' ucap Suhandik.
Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, Suhandik menuturkan sudah mendatangi pengerah jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) yang memberangkatkan istrinya. Hingga kini, kata dia, belum ada kejelasan soal istrinya. ''Kami cemas dengan kondisinya. Apalagi sampai sekarang masih sakit,'' jelasnya. (abi/aif/mas)
BACA JUGA: Perpanjangan Pensiun PNS Tidak Perlu Menunggu PP
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aset Wawan Tersebar Hingga Bali
Redaktur : Tim Redaksi