jpnn.com - SOLO - Deputi Bidang KLN dan Promosi BNP2TKI menggelar Employment Bussines Meeting (EBM) di Hotel Royal Heritage, Solo, Kamis (26/11). Tema yang diusung adalah recruit workers in remarkable Indonesia
Dalam acara tersebut, Sekretaris Utama BNP2TKI Hermono mengatakan bahwa kegiatan EBM ini untuk mempertemukan antara pengguna tenaga kerja di negara penempatan dengan pihak-pihak yang mengirimkan TKI. “Forum ini selain untuk matching kerjasama, juga untuk menjelaskan arah kebijakan mengenai penempatan dan perlindungan TKI,” kata Hermono.
BACA JUGA: DPD dan PGRI Minta Pemerintah Cabut Moratorium Pengangkatan Guru Honorer
Menurut Hermono, tantangan-tantangan kedepan sudah semakin dinamis. Untuk itu dirinya mengajak seluruh peserta yang hadir dalam EBM untuk menyamakan pendapat dan cari solusi bersama terkait penempatan dan perlindungan TKI.
Di tengah persaingan dengan negara-negara lain untuk mengisi peluang kerja di negara penempatan, tantangan bagi Indonesia adalah melakukan pembenahan agar proses penempatan lebih baik, cepat dan efisien. Selain itu dia meminta agar standar kompetensi tenaga kerja diperbaiki.
BACA JUGA: PP 78 Tahun 2015 Untungkan Pekerja dan Pengusaha
“BNP2TKI saat ini telah melakukan rating PPTKIS untuk menjamin agar tenaga kerja yang dikirim ke luar negeri itu dengan diseleksi sebaik muungkin baik calon TKInya maupun PT nya yang memberangkatkan.” Ujar Hermono.
Saat ini proporsi perbandingaan antara penempatan TKI formal dan non formal itu sudah semakin baik. Angka penempatan TKI non formal sudah semakin kecil dibandingkan TKI formal.
BACA JUGA: Aduuhh... Kalau Begini, PTDI Dimatikan Pemerintah Sendiri
Indonesia sering kalah bersaing di kemampuan berbahasa. Tapi saat ini Indonesia masih unggul di sektor domestik. Namun, kata Hermono, ke depannya Indonesia tidak bisa lagi mengandalkan penempatan Tenaga Kerja untuk mengisi sector asisten rumah tangga.
“Mereka yang sekarang ini mengisi sektor asisten rumah tangga harus diupgrade dan upskiling agar dapat masuk ke sektor yang semi skill, namun tidak bisa stop begitu saja tapi harus ada solusi dan strategi alternatifnya,” ungkapnya. (mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wa Ode Puan Maharani pun Memuji Kekayaan Wakatobi
Redaktur : Tim Redaksi