JAKARTA - Sejak 2008-2013 tercatat Penempatan TKI nurse dan Careworker di Jepang berjumlah 1.048 orang. Perinciannya, tahun 2008 sebanyak 208 orang terdiri dari 104 nurse dan 104 careworker. Kemudian tahun 2009 sebanyak 362 orang terdiri dari 173 nurse dan 189 careworker.
Deputi Penempatan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Agusdin Subiantoro, menjelaskan, untuk tahun 2010 terdapat 116 orang terdiri dari 39 nurse dan 77 careworker, tahun 2011 sebanyak 105 yang masing-masing 47 nurse dan 58 careworker.
"Di tahun 2012 Indonesia kembali menempatkan 101 pekerja yang terdiri dari 29 nurse dan 72 careworker dan tahun 2013 sebanyak 156 orang terdiri dari 48 nurse dan 108 careworker," ujar Agusdin di acara penutupan diklat dilakukan di Gedung Graha HB Yasin Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Kamis (13/6), setelah digelar selama 6 bulan terakhir.
Agusdin membandingkan dengan jumlah perawat Filipina yang ditempatkan di Jepang sejak tahun 2009-2012. Totalnya mencapai 670 orang. Perinciannya, tahun 2009 sebanyak 310 orang terdiri dari 93 nurse dan 217 careworker. Kemudian tahun 2010 terdapat 128 orang terdiri dari 46 nurse dan 82 careworker. Lalu di tahun 2011 sebanyak 131, masing-masing 70 nurse dan 61 careworker dan tahun 2012 sebanyak 101 dengan perincian 28 nurse dan 73 careworker.
Untuk tahun 2013, Agusdin mengaku belum mendapat data dari agensi penempatan TKI Perawat di Jepang.
Terkait dengan peserta diklat, begitu para perawat belum otomatis langsung bekerja di sejumlah rumah sakit. Mereka masih harus mengikuti tes akhir yang dilakukan Japan Foundation. Dan jika lulus, baru dapat berangkat mengikuti pelatihan bahasa Jepang selama 6 bulan lagi di Jepang.
Menurut Agusdin, program penempatan TKI Kesehatan ini juga diberikan pemerintah Jepang kepada para perawat dari Filipina. (gir/jpnn)
Deputi Penempatan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Agusdin Subiantoro, menjelaskan, untuk tahun 2010 terdapat 116 orang terdiri dari 39 nurse dan 77 careworker, tahun 2011 sebanyak 105 yang masing-masing 47 nurse dan 58 careworker.
"Di tahun 2012 Indonesia kembali menempatkan 101 pekerja yang terdiri dari 29 nurse dan 72 careworker dan tahun 2013 sebanyak 156 orang terdiri dari 48 nurse dan 108 careworker," ujar Agusdin di acara penutupan diklat dilakukan di Gedung Graha HB Yasin Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Kamis (13/6), setelah digelar selama 6 bulan terakhir.
Agusdin membandingkan dengan jumlah perawat Filipina yang ditempatkan di Jepang sejak tahun 2009-2012. Totalnya mencapai 670 orang. Perinciannya, tahun 2009 sebanyak 310 orang terdiri dari 93 nurse dan 217 careworker. Kemudian tahun 2010 terdapat 128 orang terdiri dari 46 nurse dan 82 careworker. Lalu di tahun 2011 sebanyak 131, masing-masing 70 nurse dan 61 careworker dan tahun 2012 sebanyak 101 dengan perincian 28 nurse dan 73 careworker.
Untuk tahun 2013, Agusdin mengaku belum mendapat data dari agensi penempatan TKI Perawat di Jepang.
Terkait dengan peserta diklat, begitu para perawat belum otomatis langsung bekerja di sejumlah rumah sakit. Mereka masih harus mengikuti tes akhir yang dilakukan Japan Foundation. Dan jika lulus, baru dapat berangkat mengikuti pelatihan bahasa Jepang selama 6 bulan lagi di Jepang.
Menurut Agusdin, program penempatan TKI Kesehatan ini juga diberikan pemerintah Jepang kepada para perawat dari Filipina. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hubungan Indonesia-Korea Makin Dekat
Redaktur : Tim Redaksi