JAKARTA - Data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menunjukkan hingga akhir 2012 lalu terdapat 7.991 TKI asal Tulungagung, Jawa Timur yang bekerja di luar negeri. Menurut Direktur Sosialisasi dan Kelembagaan BNP2TKI, Rohyati Sarosa, dari kiriman uang para TKI tersebut ke keluarga di kampung halaman (remitansi), totalnya mencapai Rp1,5 triliun per tahun.
"Besarnya nilai yang ada tentu membuat roda perekonomian dan pembangunan di kabupaten ini berputar dan berkembang untuk kesejahteraan rakyat," ujar Rohyati melalui rilis, Sabtu (18/5).
Karena itulah BNP2TKI sangat berkepentingan agar TKI yang bekerja di luar negeri dapat berhasil dan saat kembali ke tanah air dapat mengelola penghasilannya dalam berbagai bidang usaha produktif. Dengan demikian, lanjut Rohyati, para TKI juga bisa memberdayakan masyarakat dan membuka lapangan kerja di dalam negeri.
Namun demikian BNP2TKI juga mengingatkan agar para calon TKI menempuh jalur resmi sebelum mencari pekerjaan di luar negeri. "Inilah yang terus menerus disosialisasikan BNP2TKI, karena sosialisasi program kerja dan kebijakan sangat besar manfaatnya dan menjadi sarana efektif untuk berdialog dengan masyarakat," katanya.
Sementara itu Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, menyebut daerahnya kini menempati urutan lima besar di Jatim dalam segi pengiriman tenaga kerja ke luar negeri. Namun, Syahru justru kurang sreg dengan predikat itu.
"Tapi saya tidak ingin mendapat peringkat terbesar atau kelima lagi. Karena saya tidak ingin warga Tulungagung banyak menjadi TKI. Kalau tak jadi TKI berarti Tulungagung makmur, kalau masih banyak TKI berarti masih Tulungagung masih miskin," ujarnya.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Pejabat Bikin Kisruh Data Honorer K2
Redaktur : Tim Redaksi