jpnn.com, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran makin bersemangat melihat hasil survei LSI Denny JA yang menempatkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di urutan teratas elektabilitas capres-cawapres 2024.
Menurut salah satu anggota TKN Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono, hal tersebut bisa menjadi lecutan semangat tim untuk terus mengawal kemenangan Prabowo-Gibran menuju Februari 2024 nanti.
BACA JUGA: Bappilu Gerindra Jabar Punya Target Tinggi demi Menangkan Prabowo-Gibran
“Kami bersyukur, survei menggembirakan kami. Tentu saja. Ini bukti bahwa usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil. Namun, kami tidak boleh terlena, masih tiga bulan lagi menuju hari pemilihan,” jelasnya.
Budisatrio menjelaskan bahwa hasil survei bisa dianggap sebagai parameter usaha yang sedang dilakukan, tetapi tidak pernah bisa menjamin hasil.
BACA JUGA: Ronny Talapessy Sebut Dukungan Perangkat Desa kepada Prabowo-Gibran Melanggar Aturan
“Masih banyak faktor yang bisa mempengaruhi hasil akhir. Terutama jika kami merasa sudah menang dan bersantai karena jaraknya sudah semakin melebar, ini harus dihindarkan,” terangnya.
Survei LSI Denny JA, menurut Budisatrio, harus bisa melecut semangat TKN untuk terus bergerak dan mengkonsolidasikan kemenangan.
BACA JUGA: Bawaslu Diminta Bersuara Soal Mobilisasi Aparat Desa Dukung Prabowo-Gibran
“(Survei) ini mengonfirmasi kami sudah di strategi yang benar. Sekarang butuh soliditas, konsistensi, kesabaran, dan kerja keras. Kemenangan yang kita tuju adalah Indonesia Maju, dan itu gerbangnya ada di TPS pada tanggal 14 Februari nanti,” jelasnya.
Survei LSI Denny JA digelar pada 6-13 November 2023. Survei ini melibatkan 1.200 responden dengan metode multistage random sampling dan wawancara tatap muka. Margin of error survei ini sekitar 2,9 persen.
LSI Denny JA berhasil memotret dukungan responden pada Prabowo-Gibran sebesar 40,3 persen, diikuti oleh Pasangan Ganjar-Mahfud dan Anies Muhaimin masing-masing di angka 28.6% dan 20,3%. (ray/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean