jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf Jhonny G Plate heran dengan langkah kubu capres dan cawapres Prabowo Subianto - Sandiaga Uno yang sudah berbicara jatah menteri bagi partai koalisi.
Menurut dia, langkah tersebut terkesan tidak menghormati hak prerogatif presiden untuk memilih para pembantu dalam kabinet.
BACA JUGA: Kubu Prabowo Dinilai Makin Panik
"Hormati hak prerogatif presiden. Biarkan presiden untuk memilih putra putri terbaik Indonesia untuk mengisi portofolio kabinetnya setelah menang," kata Jhonny ditemui di Jakarta, Rabu (3/4).
Dia mengatakan kubu Prabowo - Sandiaga melakukan blunder ketika berbicara jatah menteri secara dini. Langkah itu tidak menguatkan elektabilitas capres-cawapres nomor urut 02.
BACA JUGA: Sori Ya, Masyarakat Sudah Tahu Seperti Apa Habib Rizieq
"Bagi-bagi kursi sebelum menang. Belum ada hasil, tetapi bagi kursi. Itu yang memungkinkan ada goal bunuh diri di sebelah. Selama ini kan goal bunuh diri terus yang dilakukan," ucap dia.
Dia mengaku tidak terima jika beberapa pihak menyebut pasangan Prabowo - Sandiaga berlaku transparan karena berani menyebut jatah menteri untuk partai pendukung.
BACA JUGA: KPU Imbau Dua Kubu Kontestan Pilpres Tidak Kampanye Akbar Saat Isra Mikraj
"Kalau hanya sebut jumlahnya, kalau enam (untuk partai ini), kalau nantinya (saat terpilih partai tertentu) hanya dapat dua, apa enggak ribut," ungkap
Menurut Jhonny, kubu Prabowo - Sandiaga berlaku transparan ketika berani menyebut nama menteri dalam kabinetnya. Sebab itu, dia menantang kubu Prabowo - Sandiaga mengungkap nama-nama calon menteri.
"Kalau mau transparan, sebut namanya. Itu transparan," pungkas dia.(mg10/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ponpes Ath-Thahiriyah Bakal Mati-matian Bela Kiai Maruf di Basis Prabowo
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan