TKN Tegaskan Pengancam Tembak Anies Baswedan Tidak Terkait Prabowo-Gibran

Minggu, 14 Januari 2024 – 09:12 WIB
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman menegaskan pelaku pengancaman penembakan terhadap calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan tidak terkait dengan pihaknya dalam konferensi pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Sabtu (13/1). Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman menegaskan pelaku pengancaman terhadap calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan tidak terkait dengan pasangan calon nomor urut 2.

Penegasan ini disampaikan lantaran akun media sosial pelaku pengancaman menggunakan foto profil Prabowo Subianto.

BACA JUGA: Anies Diancam akan Ditembak, Timnas AMIN Tingkatkan Penjagaan, Tak Ada Maaf

Habiburokhaman mengatakan TKN telah menelusuri akun AWK (28), inisial pelaku pengancaman terhadap Anies yang telah ditangkap polisi.

Dia memastikan pelaku bukan bagian dari tim kampanye Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

BACA JUGA: TikToker Ancam Bunuh Anies, Pelatih Kepala Timnas AMIN Sebut Pelaku Penjahat Demokrasi

Hal itu disampaikan Habiburokhman dalam konferensi pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Sabtu (13/1).

"Bisa saja orang siapa pun yang mengambil nama atau foto Pak Prabowo, kami tidak bertanggung jawab atas apa yang dilakukan (pelaku), karena itu terjadi secara hukum ya tidak ada kaitannya," tegas Habiburokhman.

BACA JUGA: Anies Dilaporkan ke Bawaslu, Prabowo Dinilai Mulai Menunjukkan Sisi Otoritarian

Dia mengatakan di era digital sekarang ini membuat akses terhadap teknologi informasi semakin mudah, termasuk dalam mengakses foto-foto seseorang.

Menurut Habiburokhman, pemasangan foto Prabowo Subianto di profil akun media sosial TikTok milik pelaku tidak bisa begitu saja diasumsikan sebagai bagian dari pendukung Prabowo-Gibran.

"Bisa saja itu orang yang enggak suka kepada Pak Prabowo lalu melakukan tindakan dengan seolah mencantumkan foto Pak Prabowo," lanjutnya.

Politikus Gerindra ini mengaitkan kasus tersebut dengan teori Kuda Troya, yakni kemungkinan adanya seseorang yang menyamar sebagai bagian dari kelompok tertentu dengan maksud untuk menjatuhkan musuh.

"Peristiwa ini jangan dijadikan untuk memfitnah pihak tertentu, karena gampang memverifikasi sebuah peristiwa pidana itu gampang, tangkap pelakunya ditanyakan apa motifnya kapan dilakukan akan terungkap secara jelas," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Habiburokhman mengimbau masyarakat terutama pendukung paslon nomor urut 2 untuk lebih berhati-hati dalam bermedia sosial.

Dia mengingatkan publik agar tidak mudah meluapkan emosi, apalagi menulis kalimat-kalimat bernada ancaman.

"Kami serukan kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam bermedia sosial. Perbedaan sebesar apa pun jangan dijadikan alasan untuk meluapkan emosi yang akhirnya kontraproduktif," pesan Habiburokhman.

Habiburokhman juga mengapresiasi langkah cepat pihak kepolisian yang mengusut dan menangkap pelaku.

Dia meminta segala bentuk upaya untuk mengganggu jalannya pesta demokrasi harus ditindak tegas agar cita-cita menghadirkan Pemilu 2024 yang riang gembira dapat terwujud. (mcr8/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler