TKW Brebes Terancam Pancung di Arab Saudi

Kamis, 13 Desember 2012 – 09:48 WIB
BREBES- Kabar kurang sedap kembali merundung Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Brebes. Karni bin Medi Tarsim (35) TKW asal RT 04/4 Desa Karangjunti Kecamatan Losari terancam hukum pancung di negara tempat bekerjanya, Arab Saudi. Ia dituduh telah menggorok anak majikannya hingga tewas.

Informasi yang berhasil dihimpun Radar (Grup JPNN) menyebutkan, saat ini Karni masih menjalani masa tahanan akibat proses hukum oleh otoritas Yanbu, Arab Saudi. Ia terancam hukuman pancung karena diduga telah melakukan pembunuhan terhadap anak majikannya dengan menggorok leher anak majikannya yang baru berusia 4 tahun.

Insiden itu terjadi pada 26 September 2012 silam. Sesaat setelah membunuh, Karni dikabarkan berupaya untuk melakukan bunuh diri dengan meminum racun, namun nyawanya masih selamat. "Kami mendapatkan informasi ini baru bulan 5 Oktober 2012, tembusan dari Kemenlu kepada pihak keluarga," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pemkab Brebes, Ir Amin Budi Raharjo didampngi Kasie Penempatan TKI, Budi Rahmawan, Rabu (12/12).

Dituturkan, Karni berangkat ke Arab Saudi pada tahun 2009 melalui PPTKIS PT Vita Melati Indonesia Cabang Losari. Dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga di salah satu keluarga di Yanbu Arab Saudi. Selama bekerja disana tiga tahun ini, Karni tidak memiliki masalah. Perlakuan dari sang majikan pun sangat baik, termasuk gajinya juga selalu dipenuhi.

"Kasus ini agak rumit, karena ayah korban itu juga mobilnya menabrak dua orang hingga meninggal karena terburu-buru mendengar anaknya mati dibunuh Karni, kalau pihak keluarga mau memaafkan sepertinya agak susah. Tapi kami sudah koordinasi dengan BNP2TKI maupun Satgas TKI terkait dengan advokasi hukum bagi Karni," papar Amin. 

Menurutnya, hingga saat ini pihak Pemda belum mengetahui persis penyebab Karni membunuh balita yang selama ini diasuhnya. Namun, berdasarkan penuturan dari pihak keluarga, Karni membunuh anak majikan itu karena dibawah ancaman dari seseorang. "Jadi ada yang mengancam akan membunuh Karni lewat SMS dari orang dekat. Kalau tidak mau dibunuh, Karni harus membunuh anak majikannya itu. Informasinya begitu," ungkap dia.

Kasus ini menjadi perbincangan global. Bahkan Karni sendiri telah menyampaikan kronologi kepada salah satu stasiun televisi di Arab Saudi. Cuplikan wawancara itu kini telah diupload di situs Youtube. Sementara pihak keluarga sendiri berharap agar pemerintah RI membantu permasalahan yang menimpa Karni. Keluarga berharap agar Karni bisa kembali berkumpul di kampung halamannya. (ism)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 40 Persen Anggaran untuk Perjalanan Dinas

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler